Mimpi Berjumpa Rasulullah

SERPONG - Suatu ketika Imam Al-Gazali (1058-1111 M) ditanya, kenapa engkau sering mengutip hadis-hadis ahad (tidak populer) di dalam kitab Ihya Ulumud Din. Lalu ia menjawab, saya tidak pernah menulis satu hadis di dalam buku ini sebelum saya konfirmasikan kepada Rasulullah. Padahal, Rasulullah wafat tahun 632 M dan Al-Gazali wafat tahun 1111 M, selisih 479 tahun.
Kitab Ihya Ulumud Din merupakan masterpiece Al-Gazali yang ditulis di puncak menara mesjid Damaskus. Kejadian lain, Ibn Arabi (1165- 1240 M), seorang sufi besar, ditanya seorang muridnya perihal bukunya, Fushush al-Hikam, yang dirasakan seperti ada misteri.
Kata muridnya, tiap kali saya baca buku ini, maka setiap itu pula saya mendapatkan sesuatu yang baru. Lalu dijawab, buku itu memang pemberian Rasulullah langsung kepada saya, bahkan judul bukunya pun dari Rasulullah (khudz hadza kitab Fushuhsh al-Hikam). Padahal, selisih masa hidup Rasulullah dan Ibn Arabi terpaut 608 tahun.
Dalam kitab, Jami Karamat al-Auliya, karangan Yusuf Isma’il al-Nabhani (dua jilid), disebutkan sejumlah wali bisa berkomunikasi lancar dengan Rasulullah atau dengan ulama-ulama besar di zaman jauh sebelumnya, melalui kekuatan mimpi. Bahkan dikatakan, alangkah miskinnya seorang murid (pencari ma’rifah) kalau gurunya hanya orang-orang hidup.
Komunikasi dengan orang-orang yang sudah meninggal memang dimungkinkan, antara lain melalui mimpi. Mimpinya orang shaleh, apalagi ulama yang taat dan bersih, dianggap bagian isyarat dari Tuhan. Dalam Al-Qur’an dapat difahami bahwa mimpinya para Nabi dapat disejajarkan dengan wahyu.
Syari’ah Qurban, menyembelih hewan qurban, yang kita lakukan sampai saat ini pada awalnya adalah mimpi Nabi Ibrahim.
Banyak hadis shahih yang meriwayatkan keutamaan mimpi berjumpa Rasulullah SAW. Di antara hadis itu ialah: “Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku (HR Muslim dari Abi Hurairah).
Dalam redaksi lain, Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar (HR Muslim dari Abu Qatadah).
Dalam riwayat lain disebutkan, barangsiapa yang sering bershalawat terhadapku, aku tahu dan aku tentu memberikan syafaat di hari kiamat. Dalam redaksi lain dikatakan, barangsiapa memimpikan aku maka aku akan bersamanya nanti di surga.
Mimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW tentu merupakan dambaan setiap umatnya. Sejumlah ulama khawas menasehatkan, jika ingin mimpi berjumpa dengan Rasulullah maka berdoalah kepada Allah SWT, wujudkan rasa cinta yang sangat mendalam, dan banyaklah bershalawat terhadapnya.
Mimpi berjumpa Rasulullah memiliki banyak bentuk, mulai dari melihat anggota badan Rasulullah SAW secara samar-samar, sampai menjumpainya secara utuh, bahkan berkomunikasi (batin) dengannya. Mimpi berjumpa dengan Rasulullah merupakan kenikmatan tersendiri.
Bagaimana orang yang selama ini kita cintai dan kita rindukan tiba-tiba muncul di hadapan kita. Air mata tak tertahankan dan rasa cinta semakin mendalam. Ada umatnya yang merasa sangat bahagia karena perjumpaannya dengan Rasulullah bisa dinikmati berulang kali. Pantas sekitar 500 sahabat yang hidup bersama Rasulullah dan masing-masing di antara mereka mengesankan, akulah yang paling dicintai Rasulullah. Allahumma Sahlli wa sallim ‘alaih.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu