Ribuan Warga Meriahkan Jalan Sarungan Dengan Batik Tetengger

TANGERANG - Ribuan peserta turut ambil bagian dalam agenda Pawai Sarungan Batik Tetengger yang berlangsung pada Minggu (6/7). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Festival Al-A’zhom 2025, dalam rangka menyambut dan memperingati Tahun Baru Hijriah.
Acara sendiri berlangsung sejak subuh dan menandakan tidak hanya memadukan unsur religius dan budaya, tetapi juga menegaskan wajah Kota Tangerang sebagai kota yang inklusif, penuh toleransi dan peduli terhadap sesama.
Diawali dengan salat subuh akbar di Masjid Raya Al-A’zhom, penutupan festival dilanjutkan dengan Pawai Sarungan, sebuah tradisi memadukan nuansa Islami, budaya lokal dan semangat gotong royong. Menggunakan sarung Tetengger dengan warna dominan kuning, warga tampak antusias mengikuti jalannya agenda yang dimulai dari Taman Elektrik menuju area masjid.
Pawai Sarungan ini menempuh lintasan sejauh kurang lebih lima kilometer. Para peserta mengenakan pakaian serba putih dipadukan dengan batik Tetengger. Sarung itu secara filosofis menggambarkan sejarah dan budaya lokal, termasuk asal muasal nama ‘Tangerang’ dari kata ‘Tengger’.
Wali Kota Tangerang, Sachrudin yang bersama Wakil Wali Kota Maryono Hasan menyampaikan, kegiatan ini merepresentasikan karakter masyarakat Tangerang yang berakhlakul karimah, guyub dan terus merawat tradisi.
“Tangerang Sarungan bukan sekadar pawai, tapi cerminan kuatnya ukhuwah dan kecintaan masyarakat terhadap nilai-nilai keislaman dan budaya. Festival itu adalah milik kita semua dan menjadi identitas kota yang damai serta berakhlakul karimah,” ujarnya.
Penutupan Festival Al-A’zhom yang juga bertepatan dengan peringatan 10 Muharram 1447 Hijriah. Makanya diisi dengan santunan kepada 1447 anak yatim, dengan menyalurkan dana santunan senilai Rp 754 juta yang berasal dari partisipasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
“Santunan kepada 1447 anak yatim ini adalah wujud nyata kepedulian sosial. Semangat berbagi adalah fondasi membangun masyarakat yang kuat dan saling menguatkan,” tuturnya.
Sementara Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan menambahkan bahwa kolaborasi dalam penyelenggaraan festival itu merupakan contoh baik sinergi antara pemerintah, tokoh agama dan masyarakat. “Inilah wajah Kota Tangerang yang berakhlakul karimah dan penuh semangat kebersamaan. Tradisi harus terus dijaga agar menjadi warisan bagi generasi berikutnya,” ungkapnya.
Dengan berakhirnya rangkaian Festival Al-A’zhom 2025, diharapkan semangat yang diusung tetap terus menjadi inspirasi untuk membangun kota yang religius, inklusif dan berbudaya menuju Tangerang sebagai kota yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Tokoh agama KH Zuhri Fauzi turut menyampaikan harapannya agar kegiatan yang dilaksanakan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
“Sarung adalah identitas umat Islam, khususnya dalam beribadah. Semoga acara tersebut menguatkan semangat kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.
Usai gerak jalan, suasana semakin semarak dengan pembagian empat tiket umrah gratis yang disediakan oleh PEmkot Tangerang sebagai bentuk apresiasi dan semangat syiar Islam. Salah satu penerima hadiah umrah, Rajiman, seorang guru di SMPN 19 Kota Tangerang mengungkapkan rasa syukur dan harunya. “Semalam saya berdoa, berharap bisa ke Tanah Suci. Alhamdulillah, paginya Allah SWT kabulkan. Saya dapat tiket umrah,” pungkasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 23 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu