TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Perumnas Akan Bangun Hunian Subsidi Di Tengah Kota…

Reporter: Farhan
Editor: AY
Selasa, 29 Juli 2025 | 13:51 WIB
Rumah susun Klender. Foto ; Ist
Rumah susun Klender. Foto ; Ist

JAKARTA - Perum Perumnas merevitalisasi rumah susun (rusun) Klender dan Alonia Kemayoran, Jakarta. Proyek ini realisasi pengembangan hunian subsidi di kawasan perkotaan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

 

PLT (Pelaksana Tugas) Direktur Utama Perumnas Tambok Setyawati menegaskan, proyek revitalisasi Rusun Klender dan Alonia Kemayoran merupakan bukti nyata bahwa hunian subsidi yang layak dan terjangkau bagi MBR bisa diwujudkan di tengah kota.

 

“Perumnas terus berupaya menjadi garda terdepan dalam penyediaan hunian vertikal yang terintegrasi, modern, dan ter­jangkau, khususnya bagi MBR,” kata Tambok dalam keterangan resmi, Senin (28/7/2025).

 

Tambok mengatakan, revitalisasi kawasan dan pengem­bangan hunian vertikal subsidi bukan hanya soal membangun fisik hunian highrise.

 

Tetapi juga menciptakan ekosistem hunian yang lebih manusiawi, produktif, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda kota,” ujarnya.

 

Tambok menambahkan, Pe­rumnas siap berkolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan lembaga keuangan lain untuk memperluas jang­kauan program subsidi ini.

 

“Kami percaya kunci mewujud­kan kota yang layak huni adalah sinergi lintas sektor, dan Perumnas siap memainkan peran strategis dalam misi tersebut,” jelasnya.

 

Seperti halnya yang dilakukan pada salah satu proyek Perum­nas di Alonia Kemayoran. Mereka bekerja sama dengan PPKK (Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran) untuk mengem­bangkan hunian vertikal subsidi bagi MBR.

 

Tambok menuturkan, sebagai pengembang Badan Usaha Mi­lik Negara (BUMN), Perumnas meyakini model hunian vertikal dapat menjadi kunci dalam menciptakan kota yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.

 

“Kami percaya, akses terhadap hunian yang layak dan ter­jangkau di pusat kota adalah hak semua warga,” katanya.

 

Menyoal ini, Pengamat In­frastruktur dan Tata Kota Yayat Supriatna menyebut, program penataan kawasan kumuh verti­kal atau revitalisasi rumah susun (rusun) maupun pengembangan hunian subsidi di tengah kota, dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup warga perkotaan.

 

Menurut Yayat, rusun sangat penting dalam program revitalisasi kawasan kumuh lantaran memiliki kualitas bangunan yang lebih baik, sanitasi yang lebih optimal.

 

Air bersih yang cukup, ling­kungan yang lebih sehat, penca­hayaannya yang lebih bagus,“ ujar Yayat di Jakarta, Senin (28/7/2025).

 

Yayat mengatakan, kondisi permukiman kumuh di Jakarta disebabkan berbagai faktor. An­tara lain, minimnya ketersediaan hunian terjangkau dan daya beli masyarakat.

 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, hanya 56 persen penduduk di Jakarta yang memiliki rumah.

 

Hal ini membuat biaya trans­portasi menjadi lebih besar, bah­kan hingga 30 hingga 40 persen pengeluaran warga hanya untuk transportasi.

 

“Revitalisasi rusun menjadi solusi paling realistis untuk kota-kota besar seperti Jakarta, agar lebih tertata dan layak huni,” jelas Yayat

 

Yayat mengatakan, konsep ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang mencon­toh keberhasilan Singapura dalam pembangunan hunian vertikal.

 

Artinya warga didorong untuk tinggal di rumah susun,” sambung Yayat.

 

Selain menata kawasan, Yayat menilai, program revitalisasi & pengembangan hunian subsidi vertikal efektif menekan back­log perumahan. Dan mendukung target Pemerintah menyediakan satu juta rumah.

 

Dia menekankan, pembangunan rumah susun menjadi lang­kah paling masuk akal, untuk memenuhi kebutuhan hunian di kota besar yang lahannya terbatas.

 

“Solusi mengatasi backlog untuk kawasan perkotaan yang paling realistis adalah membangun rumah susun,” tegasnya.

 

Dia juga mendorong kolaborasi erat antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam pe­nyediaan rumah susun, agar lebih terintegrasi dan tepat sasaran.

 

Yayat menilai, anggaran Jakarta yang mencapai Rp 17 triliun-Rp 18 triliun per tahun untuk bantuan sosial (bansos), bisa digunakan untuk memprioritaskan warga pindah ke rumah susun.

 

Yayat menilai, program revitalisasi rusun ini harus menyasar generasi produktif berusia 25 sampai 40 tahun, seperti Gen-Z dan milenial.

 

Sementara generasi tua, dini­lai lebih sulit diarahkan untuk tinggal di rumah susun karena faktor budaya dan kebiasaan.

 

Makanya, kelompok-kelom­pok usia produktif itu harus lebih diprioritaskan untuk mendapat­kan rumah susun,” kata Yayat.

 

Menurut dia, transformasi ini bukan hanya merevitalisasi fisik rumah susun semata, tetapi juga menata ulang budaya masyara­kat perkotaan.

 

Yayat menilai, program re­vitalisasi rumah susun maupun pengembangan hunian vertikal subsidi tidak bisa dilepaskan dari peran vital Perumnas, sebagai penyedia hunian masyarakat perkotaan.

 

Apalagi Perumnas memiliki pengalaman panjang dalam membangun kawasan hunian terjangkau, seperti di Depok dan Bekasi.

 

Sasar Generasi Muda

Perumnas juga tengah mengembangkan strategi pemasaran menyasar generasi muda, mahasiswa dan masyarakat urban, dalam memiliki hunian secara bertahap dan terjangkau.

 

“Pentingnya mindset untuk memiliki atau tinggal di hunian strategis sejak dini, sebagai cara membangun personal brand­ing sebagai mahasiswa yang cerdas dan berpikiran maju,” ujar Direktur Pemasaran Imelda Alini Pohan.

 

Dalam semangat menyatukan seluruh ekosistem Perumnas dan memperkuat hubungan dengan masyarakat, Perumnas merayakan Hari Ulang Tahun ke-51 yang jatuh pada 18 Juli 2025 lalu, dengan merancang momen kolaboratif di 51 titik proyek-proyek hunian Perumnas di seluruh Indonesia.

 

Tidak sekadar selebrasi, rangkaian acara ini menghadirkan dampak langsung kepada masyarakat setempat, dengan melibat­kan institusi perbankan, komuni­tas lokal, hingga Pemda, sebagai mitra Perumnas dalam mendorong inklusi kepemilikan rumah.

 

Semangat kolaborasi ini juga diwujudkan dalam partisipasi aktif Perumnas pada ajang Pe­kan Raya Jakarta 2025.

 

Pada 19 Juni hingga 13 Juli 2025 bertempat di JiExpo Kemayoran, booth Perumnas tidak hanya menyuguhkan produk hunian.

 

Tetapi juga pengalaman inter­aktif melalui konsultasi pembiayaan, simulasi KPR (Kredit Pemilikan Rumah), dan penge­nalan skema pembelian properti yang lebih fleksibel.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit