Asuransi Tani Dihapus Bikin Petani Kecewa
Dari Provinsi & Pusat Tak Ada, APBD Tak Mengkaper

PANDEGLANG - Padahal program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sangat membantu dikala musim paceklik atau kemarau panjang bagi para petani, namun pada tahun 2025 program asuransi tani tersebut, telah dihapus.
Biasanya program itu digelontorkan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah pusat, akan tetapi kali ini sama sekali tidak ada. Begitu juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pandeglang tak bisa mengkapernya.
Kondisi itu telah membuat para petani di wilayah Kabupaten Pandeglang kecewa. Seperti yang dikatakan salah seorang petani, Lukman mengaku, kecewa karena tidak bisa ikut dalam program asuransi tersebut. Padahal kata Lukman, AUTP sangat membantu ketika terjadi gagal panen.
“Biasanya kalau sawah gagal panen karena kekeringan, kami bisa klaim AUTP buat modal tanam lagi. Tapi sekarang katanya udah nggak ada kuotanya, ya jelas kami bingung dan kecewa,” ungkap Lukman, Minggu (3/8).
Apalagi katanya, sawah miliknya berada di daerah yang cukup rawan kekeringan saat musim kemarau tiba. Tanpa adanya jaminan asuransi, dia mengaku was was akan risiko kerugian besar.
“Kalau kemarau panjang terus air susah, panen bisa gagal total. Dulu ada AUTP lumayan bisa bantu, sekarang nggak tahu harus bagaimana,” katanya.
Maka dari itulah, dia dan para petani lainnya sangat berharap pemerintah bisa kembali memberikan program asuransi tersebut. “Harapan kami sih, jangan dihapus program tersebut. Karena program itu jelas membantu kami,” tandasnya penuh harapan.
Terpisah, Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan Pertanian para Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Lisma Wiliani membenarkan, baik pemerintah pusat maupun provinsi tidak lagi mengalokasikan kuota AUTP untuk wilayah Pandeglang tahun ini.
“Untuk tahun ini kami tidak mendapatkan kuota AUTP, baik dari provinsi maupun dari pusat. Sementara dari APBD juga belum memungkinkan untuk mengalokasikan anggaran ke program tersebut,” kata Lisma Wiliani kepada wartawan.
Padahal jelas Lisma, keberadaan AUTP sangat dirasakan manfaatnya oleh petani, terutama saat terjadi gagal panen. Lewat program ini, petani dapat mengajukan klaim asuransi untuk memperoleh bantuan modal usaha agar tetap bisa melanjutkan aktivitas pertanian.
Meski tidak ada perlindungan AUTP tahun ini, Lisma berharap para petani tidak patah semangat dan tetap memaksimalkan berbagai fasilitas yang tersedia.
“Kami harap petani tetap optimistis dan bisa memanfaatkan bantuan pengairan yang sudah kami siapkan, agar bisa mengurangi risiko kekeringan,” katanya mengingatkan.
Sebagai informasi, kemarau panjang diperkirakan mulai melanda sejumlah wilayah Banten termasuk Pandeglang pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan prediksi El Nino lemah yang masih berlangsung. Pemerintah daerah pun terus melakukan pemetaan wilayah rawan kekeringan serta menyiapkan langkah mitigasi lainnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu