Jalan Rusak Di Pandeglang Hambat Distribusi Program MBG

PANDEGLANG - Dampak kondisi infrastruktur jalan yang mengalami rusak berat di wilayah Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, telah membuat petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sindanglaya 2 Kecamatan Pagelaran, harus bekerja ekstra saat menyalurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah-sekolah pelosok.
Salah satu hambatan yang dialami, yakni di Kampung Walang, Desa Surakarta, Kecamatan Pagelaran, mobil distribusi MBG harus terhambat melintas, karena kondisi jalan memprihatinkan alias rusak parah. Meski terkendala, petugas tetap berupaya agar paket makanan bergizi bisa sampai ke siswa di SDN Bulagor tepat waktu.
Koordinator Tim Distribusi MBG Yayasan Cahaya Anagata Nusantara SPPG Sindanglaya 2, Asrori mengungkapkan, jalur yang ditempuh cukup menantang, terutama saat musim hujan. Mobil pengangkut makanan kerap terhambat, karena jalan berlumpur di kawasan persawahan Kampung Walang menuju Bulagor.
“Pas distribusi ke SD Bulagor 1, SD Bulagor 2, MTS Miptahul Palah, dan TK di Bulagor, jalannya kalau hujan agak becek, berlumpur, dan ada dua lubang besar yang cukup dalam. Tapi, alhamdulillah makanan sampai dengan aman,” jelas Asrori kepada awak media, Senin (8/9/2025).
Asrori menjelaskan, distribusi MBG dari dapur umum Desa Sindanglaya dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Lebih lanjut kata dia, biasanya tiba di Bulagor sekitar pukul 08.30-09.30 WIB. Meski terkendala, semua paket makanan bisa disalurkan tepat waktu.
“Kita khawatir terlambat karena ini pertama kali jalur itu dipakai, tapi ternyata bisa sampai tepat waktu. Paketnya juga aman karena terikat dengan rapat, jadi tidak ada yang tumpah meski jalan rusak,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera memperbaiki akses jalan menuju Bulagor agar distribusi MBG lebih lancar dan anak-anak sekolah juga tidak kesulitan. “Harapannya Pemda bisa bangun akses jalan, karena banyak anak sekolah dari Bulagor yang harus melintas jalur itu,” tandasnya.
Senada, Person In Charge (PIC) Yayasan Cahaya Anagata Nusantara mitra program MBG, Iin Muhlisin mengungkapkan, perjuangan tim distributor melalui jalur rusak adalah tantangan besar dalam distribusi MBG ke sekolah, karena menghambat penyaluran cepat makanan.
Katanya, SPPG Sindanglaya 2-Pagelaran melayani MBG kepada sebanyak 2.250 siswa yang tersebar di 29 sekolah, baik tingkat TK, SD, MTs sampai Aliyah yang berada di 6 desa, di Kecamatan Pagelaran.
“Kita atur strategi pengiriman. Kita juga punya kekhawatiran terlambat ya, makanya untuk lokasi yang Surakarta dan Bulagor itu kendaraannya dikhususkan gitu, yang lain empat desa yang ini dua desa memang khusus supaya distribusinya cepat,” katanya.
Menurut dia, petugas harus turun ke jalan dan mendorong kendaraan agar dapat melaju. Selain itu laju kendaraan juga lebih lambat dan ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang rusak. “Tadi sih jalur kata teman-teman tim distribusi, ada dua lubang jalan yang memang susah dilalui, cuma tadi di dorong, aman,” tandasnya.
Sementara, Kepala SPPG Sindanglaya 2-Pagelaran, Derajat Syaepullah menambahkan, jalan yang rusak membuat akses menjadi lebih sulit, sehingga menghambat mobilitas dan proses distribusi.
Terkait solusi, mengingat kawasan tersebut rawan banjir, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan satuan Muspika Pagelaran untuk mencari jalur alternatif lain, terutama saat kondisi hujan yang mengakibatkan terhambatnya akses.
“Untuk di periode awal kita belum, nanti mungkin di minggu ketiga bulan September kayanya kita akan eksekusi di periode kedua untuk B3 (ibu menyusui, ibu hamil, dan balita). Ini karena masih awal semua dapur di Pagelaran itu mengkhususkan untuk siswa terlebih dahulu,” katanya.(*)
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu