TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Penyakit Kronis Timnas Garuda Tumpul Di Depan

Reporter & Editor : AY
Kamis, 11 September 2025 | 06:26 WIB
Timnas Garuda Muda. Foto : Ist
Timnas Garuda Muda. Foto : Ist

JAKARTA - Pelatih Gerald Vanenburg berdalih ada masalah serius pada menit bermain para Garuda Muda di level klub. Meme rindu STY pun bertebaran di jagat media sosial.

 

Perjalanan Timnas Indo­nesia U-23 bak roller coaster dalam setahun terakhir. Dari mencetak sejarah ke semifinal Piala Asia U-23 2024, kini untuk sekadar lolos ke edisi 2026 pun tak mampu. Dalam laga terakhir Kualifikasi Grup J di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Garuda Muda ditekuk 0-1 oleh Korea Selatan.

 

Tahun lalu, mereka bagaikan pahlawan bangsa, menumbang­kan raksasa seperti Australia dan Korea Selatan dalam perjalanan heroik menuju semifinal Piala Asia U-23 2024.

 

Kini, tim yang sama jatuh ter­jerembap, cuma finis kedua di Grup J kualifikasi yang ironisnya berlangsung di Tanah Air. Di bawah asuhan Gerald Vanenburg, Garuda Muda yang bertindak seb­agai tuan rumah justru melempem. Kemenangan satu-satunya hanya diraih atas tim lemah, Makau. Selebihnya, mereka ditahan im­bang 0-0 oleh Laos, dan diperma­lukan Korea Selatan.

 

Pukulan pamungkas bu­kan hanya soal skor. Laga itu membongkar sebuah ‘penyakit kronis’ yang sepertinya sudah menular dari tim senior: tumpul di depan.

 

Tercatat, tujuh tembakan dilepaskan oleh para pemain Garuda Muda, namun tak ada satu pun yang mengarah tepat ke sasaran. Fenomena ini persis seperti yang terjadi pada timnas senior saat ditahan imbang Leba­non, di mana sembilan tembakan juga gagal menemui target.

 

Kegagalan ini membuat po­sisi pelatih Gerald Vanenburg kini berada di ujung tanduk. Ini adalah kegagalan keduanya secara beruntun. Sebelumnya, ia juga gagal membawa timnya menjadi juara Piala AFF U-23 2025.

 

Vanenburg mendapat tongkat estafet melatih Timnas U-23 yang sebelumnya digenggam Shin Tae Yong (STY). Atas semua kegagalannya, dia berda­lih ada masalah serius berupa menit bermain bagi pemain-pemain U-23. Menurutnya tak semua pemain mendapat jam terbang yang banyak di klub masing-masing sehingga mem­pengaruhi performa saat mem­bela timnas.

 

Vanenburg pun mendapat pertanyaan lanjutan soal STY yang sebelumnya juga memiliki masalah serupa dan tetap bisa membawa Timnas U-23 me­langkah ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

 

Kalau dibandingkan ya, di sana ada Marselino (Ferdinan), (Rizky) Ridho, ada Ivar Jenner, (Rafael) Struick, (Justin) Hubner dan seterusnya pemain-pemain yang bagus ya. Kalau kita cuma berlatih misalnya lima hari, mer­eka bisa mengalami 2-3 bulan bersama. Jadi, dari sisi itu ya agak sulit dibandingkan,” jawab Vanenburg. Meme publik rindu STY pun bertebaran di jagat media sosial.

Komentar:
ePaper Edisi 11 September 2025
Berita Populer
03
Gudang Oli Di Slipi Terbakar

Nasional | 1 hari yang lalu

04
Hasil Demo

Opini | 1 hari yang lalu

05
07
Pabrik Rokok Mulai Kurangi Karyawan

Nasional | 2 hari yang lalu

08
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit