Cerita Seskab Teddy Soal Anjing Yang Selamatkan Warga Saat Banjir Besar Bali

BALI - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengisahkan peran anjing yang menyelamatkan warga saat banjir besar melanda Bali pada 9–10 September lalu. Banjir besar pertama yang katanya dialami Bali dalam tujuh puluh tahun terakhir.
Lewat akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet, ia menulis cerita tentang warga di pinggir sungai yang terbangun karena gonggongan anjing ketika air bah datang menjelang subuh.
“Di lokasi yang dikunjungi Presiden Prabowo kemarin, warga bercerita,” tulis Seskab Teddy di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet, Minggu (14/9). Postingan ini diakhir dengan inisial TIW dan tanda pagar (tagar) #CatatanSeskab.
Air bah yang tiba-tiba menerjang rumah-rumah di Bali sekitar pukul 03.00 Wita itu, tulis Seskab Teddy terjadi setelah hujan lebat yang mengguyur pulau Dewata hampir seharian penuh. Ketika itu, sebagian besar warga masih tertidur pulas di rumah.
“Di tengah rintik air yang makin deras dan genangan banjir yang makin tinggi, anjing-anjing di lingkungan rumah pun terus menggonggong, memecah suara rintik hujan deras,” lanjutnya.
Gonggongan anjing-anjing inilah yang akhirnya berhasil membangunkan warga yang masih tidur lelap. Sehingga sebagian warga bisa segera menyelamatkan barang berharga, keluar rumah, dan mencari tempat yang lebih aman.
Anjing-anjing ini telah menyelamatkan hidup warga, dari bencana banjir besar,” tandasnya.
Hingga hari kelima pada Senin (15/9/2025), kondisi banjir mulai menunjukkan tanda-tanda surut di sejumlah titik, meski Bali masih berstatus siaga tanggap darurat bencana.
Data pemerintah mencatat jumlah korban jiwa menjadi 17 orang. Kota Denpasar menjadi wilayah paling terdampak dengan 81 titik banjir dan 11 korban jiwa. Sementara itu, Badung mencatat satu korban, Jembrana dua korban, dan Gianyar tiga korban.
Kondisi di Pasar Badung kini membaik setelah air yang sempat merendam lantai bawah surut total. Pemerintah daerah menargetkan lebih dari 400 pedagang di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari bisa kembali berdagang dalam beberapa hari ke depan.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq, menjelaskan curah hujan ekstrem menjadi pemicu utama banjir. Wilayah selatan Bali dari pegunungan hingga pesisir paling terdampak.
Ia menyoroti minimnya tutupan hutan di sekitar Gunung Batur, Kabupaten Bangli, yang kini tersisa di bawah 4 persen. Dari total 49.000 hektare daerah aliran sungai, hanya 1.200 hektare masih memiliki vegetasi.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu