TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Perumahan Sarua Makmur Mulai Dihantui Banjir, Warga Berharap Menjadi Perhatian Pemda

Laporan: Rachman Deniansyah
Jumat, 07 Oktober 2022 | 20:46 WIB
Perumahan Sarua Makmur. (tangselpos.id/rmn)
Perumahan Sarua Makmur. (tangselpos.id/rmn)

CIPUTAT, Perumahan Sarua Makmur yang letaknya tak jauh dari Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), mulai dihantui banjir imbas curah hujan yang tinggi. Bahkan kamis (6/10/2022) lalu, banjir sudah mulai menggenang di beberapa RT di perumahan tersebut.

Perumahan yang diapit oleh dua aliran air dari Situ Pondok Benda ini, membuat Sarua Makmur seakan diserang aliran air yang deras. Tak Tanggung-tanggung, intensitas hujan yang tinggi berdampak kepada hampir 30 rumah di perumahan ini, seperti yang dijelaskan oleh Andre Lesmana, Ketua RW 10.

“Itu sepanjang RT 02 sama RT 01 kurang lebih 20 sampai 30 rumah, antara 10 sampe 60 cm kali ya dari jalan, kalau penyebabnya intensitas hujannya memang tinggi, ditambah kita memang lokasi perumahannya itu memang di bawah permukaan, jadi di bawah titik banjir, kalau hujan deres kita suka meluap itu air dari selokan,” kata Andre saat diwawancara, Jumat (7/10/2022).

Untuk meminimalisir dampak curah hujan tinggi, Andre bersama dengan warga Sarua Makmur sempat membersihkan tanggul air yang menjadi kekhawatiran warga, lantaran banyak tanaman liar yang dapat membuat rentan tanggul tersebut.

“Yang kita lakukan kan meminimalisir dampak, jadi kemarin kita ke tanggul banyak ngecek masalah tanaman yang tumbuh di sekitar tanggul, itu kalau ga dibersihkan akar itu bisa melemahkan sisi tanggul, kalau dibiarkan takutnya nanti akan memudahkan tanggul untuk jebol,” jelasnya.

Menurut Andre, banjir yang sempat menggenang di Perumahan Sarua Makmur ini tak bertahan lama. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit setelah hujan berhenti, banjir sudah mulai surut.

“Untuk kurang lebih setengah jam dari hujan berhenti dia mulai surut, karena hilirnya kan ke arah tol itu sungainya, karena tolnya banjir jadi air ga bisa lari, jadi kita tergantung sama kecepatan turun air di tol itu, kalau tol bersih otomatis kita kering,” tambahnya.

Meski banjir tak bertahan lama, air yang menggenang sempat memasuki rumah warga. Anehnya, genangan air tersebut tidak masuk dari jalan raya, melainkan dari ubin dan tembok-tembok rumah warga. 

Ketua RT 03, Azwien, yang sempat kewalahan mengatasi dampak banjir di rumahnya, menjelaskan bahwa genangan air masuk ke dalam rumahnya melalui sela-sela ubin.

“Kemaren di RT 3 ga ada yang masuk rumah ya, cuman di jalan kita itu air udah tinggi, di depan jalan itu kira-kira 40cm, karena di jalan itu tinggi air, di dalem rumah kita karena rumah udah lama ya, itu keluar air dari sela-sela ubin, jadi ya tetep aja kerja kita,” ucap Azwien.

“Ada 3 sumber di RT 03, sumber air kebocoran, nah itu menambah debit air, harusnya air berhenti tapi tetep ada karena bocoran itu, kalau ke kalinya turun normal baru bocorannya ga ada, nah kemaren aja di kali jembatan yang ke Maruga itu udah mentok tembok airnya,” tambahnya.

Melihat intensitas curah hujan yang tinggi dan kekuatan tanggul yang mulai mengkhawatirkan dalam menghalau air, Azwien sempat mengangkat isu ini di pertemuan warga beberapa waktu lalu.

Pada pertemuan itu, Azwien memberi usulan untuk perbaikan turap yang bocor di wilayahnya. Sayangnya, biaya yang dibutuhkan masih terlalu tinggi dan tidak terjangkau Perumahan Sarua Makmur. Oleh karena itu, ia menambahkan agar hal tersebut menjadi perhatian Pemda.

“Itu kemaren waktu di pertemuan RW, saya angkat perbaikan turap itu biaya cukup lumayan, minta tolong ke kelurahan atau Pemda lah yang berwenang, saya minta tolong RW karena kita ga mampu biayanya, salah satunya yang signifikan sekali turap rembes itu yang arah perbatasan Maruga, penyumbang air terbesar dari situ, nah lapangan basket kita ada dua titik bocor,” jelasnya.

Terlebih, menurutnya saluran air di Perumahan Sarua Makmur juga perlu mengalami perbaikan. Dirinya menilai, air akan lebih tersalurkan dengan baik apabila menggunakan u-ditch.

“Saya bilang ke Pak RW, ‘itu usulin perbaikan selokan tapi dengan u-ditch yang tinggal pasang-pasang aja kan itu di beberapa wilayah saya lihat, tapi jangan asal pasang,’ karena di tempat-tempat lain saya lihat Pemda tuh masang itu, masang u-ditch itu,” usulnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo