Tangsel Evaluasi SPMB, Sosialisasi dan Pemerataan SMP Jadi Catatan Penting

CIPUTAT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar evaluasi pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Evaluasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari sekolah SD dan SMP, Kementerian Agama, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Komisi II DPRD, hingga Inspektorat, Rabu (1/10).
Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, menyampaikan bahwa evaluasi dilakukan untuk memastikan pelaksanaan SPMB berjalan baik sekaligus menyiapkan perbaikan pada tahun ajaran 2026/2027.
“Semua pihak ikut mengevaluasi jalannya SPMB. Ada beberapa catatan penting yang akan menjadi bahan perbaikan ke depan,” ujar Deden saat dijumpai di SMPN 6 Kota Tangsel, Kamis (2/10).
Salah satu catatan utama, lanjutnya, adalah soal sosialisasi informasi kepada masyarakat. Meski Dindikbud sudah melakukan sosialisasi di setiap kecamatan dengan melibatkan kepala sekolah, namun masih ada warga yang belum menerima informasi secara utuh.
“Ke depan, sosialisasi harus lebih awal, lebih masif, dan lebih luas jangkauannya. Termasuk dengan memaksimalkan media sosial agar orang tua tidak kebingungan,” ungkapnya.
Deden menambahkan, dari sisi komunikasi, pelaksanaan SPMB tahun ini dinilai lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
“Setiap tahun selalu kami evaluasi, dan hasilnya kami perbaiki untuk tahun berikutnya,” katanya.
Selain persoalan sosialisasi, daya tampung SMP Negeri juga menjadi perhatian serius. Menurut Deden, jumlah SMP Negeri di tiap kecamatan masih belum merata.
“Ada kecamatan yang punya lima SMP Negeri, ada yang tiga, ada yang dua. Ini jadi bahan perencanaan ke depan. Pemkot sudah merencanakan pembangunan tujuh SMP baru dalam lima tahun masa kepemimpinan Pak Wali. Harapannya akses pendidikan semakin merata,” jelasnya.
Terkait sistem penerimaan, Deden menyebut pihaknya masih menunggu kebijakan resmi dari Kementerian Pendidikan. Salah satu wacana yang muncul adalah jalur prestasi yang tidak hanya berdasarkan nilai rapor, tetapi juga melalui tes kemampuan akademik.
“Itu baru pernyataan Pak Menteri, kami masih menunggu kepastian,” ujarnya.
Sementara untuk sistem online, Deden memastikan pelaksanaan tahun ini berjalan lancar tanpa kendala teknis.
“Alhamdulillah tidak ada komplain. Jauh-jauh hari kami sudah berkoordinasi dengan Diskominfo, dan dukungan mereka luar biasa. Sampai saat ini tidak ada masalah jaringan,” pungkasnya.
Hukum | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 10 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu