TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Seorang Terapis Diduga Bunuh Diri Dengan Cara Terjun Dari Lantai 5 Ruko

Reporter: Farhan
Editor: AY
Jumat, 03 Oktober 2025 | 10:35 WIB
Tempat ditemukannya RTA yang diduga bunuh diri jatuh dari lantai 5 ruko yang berada adi Jalan H. Tutty Alawiyah, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto : Ist
Tempat ditemukannya RTA yang diduga bunuh diri jatuh dari lantai 5 ruko yang berada adi Jalan H. Tutty Alawiyah, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto : Ist

JAKARTA - Seorang terapis RTA diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari lantai 5 sebuah ruko di  Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 

 

"Dugaan sementara seperti itu," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).

 

Dia menjelaskan, tujuh saksi sudah diperiksa untuk mendalami penyebab kematian RTA. Saksi itu mulai dari sekuriti yang pertama kali menemukan hingga warga sekitar.

 

"Yang kami dapati, yang bersangkutan bukan warga sekitar," bebernya.

 

Igo mengungkapkan, kakak korban telah melaporkan insiden kematian sang adik ke kepolisian.

 

"Ada kakaknya (sudah datang) buat LP," ucap dia.

 

Korban temukan tewas di lahan kosong belakang gedung TIKI, Jalan H. Tutty Alawiyah, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/10/2025).

 

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela menerangkan, korban pertama kali ditemukan pada pukul 05.00 WIB. Saat itu, mengenakan kaos abu-abu dan celana panjang, tergeletak dengan posisi terlentang.

 

"Benar adanya seorang perempuan meninggal dunia. (Ciri-ciri) kulit putih, rambut hitam, kemudian disekitar jenazah korban terdapat kain selendang serta sebuah dompet genggam berisi 2 buah handphone merk Iphone dan Vivo diduga milik korban," kata Anggita dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

 

Anggiat menerangkan, awalnya salah satu penghuni ruko mendengar suara perempuan berteriak berada dibelakang Ruko Pejaten Office Park. Informasi itu segera diteruskan ke sekuriti Ruko Pejaten office Park.

 

Mendapat informasi, AM mencari sumber suara. Tak sendiri, dia juga mengajak rekannya U dan JW untuk mengecek bagian belakang Gedung TIKI.

 

"Dikarenakan kondisi belakang Gedung TIKI terdapat pagar, kemudian saksi U melakukan upaya mengambil tangga untuk melihat situasi di balik pagar belakang Gedung TIKI, setelah saksi U mengambil tangga," ujar Anggiat.

 

Betapa kagetnya, mereka ternyata mereka menemukan seorang perempuan tergeletak. Mengetahui hal itu, U melaporkan kepada saksi lainnya HM.

 

"Saksi HM bersama dengan saksi U menuju belakang Gedung TIKI dan pada saat saksi HM dan saksi U tiba dibalik pagar belakang Gedung TIKI, kemudian melihat adanya seorang perempuan tergeletak, selanjutnya saksi hidayat melakukan upaya memanggil perempuan tersebut, namun tidak menjawab dan seorang perempuan tersebut sudah tidak bergerak," ujar dia.

 

Atas kejadian ini, HM melaporkan ke pihak kepolisian. Tak lama, kepolisian tiba di lokasi. Dari hasil pengecekan awal, tidak ada tanda penganiayaan.

 

"Dalam pengecekkan terhadap jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda akibat kekerasan pada tubuh korban, namun terlihat adanya luka tegores (lecet) pada bagian lengan kiri, perut sebelah kiri dan dagu," ujar dia.

 

Sementara itu, korban kemungkinan seorang terapis spa bernama Siti Auliya Zanura Rifaatul Islam (24). Hal itu diketahui setelah sekuriti Spa melaporkan ada karyawan perempuan yang tidak kembali ke mess sejak dini hari.

 

"Saksi MY melakukan upaya mencari dari dalam mess dikarenakan didalam Mes Delta spa terdapat terapis perempuan yang menginap, kemudian saksi MY menghubungi Koordinator Mess terapis. Adapun Identitas terapis yang tidak berada dalam mess atasn ama Siti Auliya Zanura Rifaatul Islam," ucap dia.

 

Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut jasad korban dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, barang-barang yang berada di sekitar jenazah korban berupa kain selendang serta sebuah dompet genggam berisi dua buah ponsel sisita sebagai barang bukti.

 

"Untuk sementara belum diketahui penyebab korban meninggal dunia, dan perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ucap dia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit