Lampu Tol Kunciran–Bandara Sempat Padam, Polisi Ungkap Aksi Pencurian Kabel
TANGERANG – Penyebab padamnya lampu penerangan di ruas Tol Kunciran–Bandara akhirnya terungkap. Bukan karena kerusakan sistem, melainkan akibat pencurian kabel jaringan listrik. Jajaran Polsek Tangerang bersama petugas keamanan PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) berhasil menangkap satu orang pelaku, sementara seorang lainnya masih dalam pencarian.
Kasus ini terungkap setelah petugas JKC melakukan patroli rutin pada Sabtu (8/11/2025) dini hari. Sekitar pukul 02.30 WIB, petugas menerima laporan lampu padam di titik KM 7+400, Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Setelah dicek, ditemukan kabel penerangan telah dipotong dan sebagian sudah hilang.
Patroli kemudian diperluas hingga ke Jalan M. Supriyadi, wilayah yang sebelumnya juga pernah terjadi pencurian kabel. Di lokasi tersebut, dua orang terlihat sedang mengupas kabel hasil curian. Saat hendak ditangkap, keduanya melarikan diri ke arah berbeda. Salah satu pelaku berhasil diamankan setelah dikejar hingga kawasan Batuceper.
Pelaku yang ditangkap berinisial MAH (20), warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ia kemudian dibawa ke Mapolsek Tangerang bersama barang bukti kabel hasil curian. Sementara seorang pelaku lainnya, berinisial RN alias RM, kini ditetapkan sebagai DPO.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari membenarkan pengungkapan tersebut. Ia mengatakan, aksi pencurian ini menimbulkan kerugian sekitar Rp7,32 juta serta berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Minimnya penerangan dinilai dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
“Pencurian kabel fasilitas umum bukan hanya merugikan perusahaan pengelola maupun negara, tapi juga mengancam keselamatan publik. Kami masih memburu satu pelaku lainnya,” ujar Jauhari, Minggu (9/11/2025).
Pelaku MAH dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Pihak kepolisian mencatat adanya peningkatan kasus pencurian kabel di wilayah Tangerang dalam beberapa bulan terakhir. Pengawasan dan patroli gabungan kini diperketat, terutama di area kolong tol dan jalur yang minim penerangan.
Pengelola menyebut kabel tol sering menjadi sasaran karena mengandung tembaga yang memiliki nilai jual di pasar gelap. Meski keuntungan yang diperoleh tidak besar, pelaku nekat beraksi saat malam dengan membawa alat sederhana.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengamanan infrastruktur publik karena dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya pengguna jalan tol pada malam hari. (bnn)
Politik | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu


