Wajah Baru Pasar Serpong, Lebih Tertata dan Tidak Semrawut

SERPONG— Wajah Pasar Serpong kini berubah total. Kawasan yang dulu dikenal padat dan semrawut akibat aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di bahu jalan, kini tampak tertata rapi. Lalu lintas di sekitar pasar pun kini lebih lancar, tanpa lagi pemandangan lapak-lapak yang menjorok ke badan jalan.

 

Dari pantauan Tangsel Pos, suasana pasar kini tampak lebih tertib. Deretan barrier beton berwarna kuning dengan tulisan Dishub dipasang rapi di sepanjang tepi jalan, dilengkapi pot-pot tanaman sebagai penghias. 

 

Para petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan pun terlihat berjaga di pos pantau, memastikan kawasan tersebut tetap bebas dari PKL dan parkir liar.

 

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, mengapresiasi perubahan positif di kawasan Pasar Serpong. Ia menegaskan, kondisi tertib ini akan terus dipantau agar tidak kembali semrawut.

 

“Alhamdulillah, ini masih terus dipantau oleh tim Satpol PP dan Dishub. Mohon dukungan masyarakat untuk sama-sama menjaga Pasar Serpong. Jangan sampai PKL kembali ke jalanan,” ujar Pilar saat dijumpai di Taman Makam Pahlawan Seribu, Senin (10/11).

 

Menurut Pilar, Pemkot Tangsel sudah menyiapkan solusi bagi para PKL agar tetap bisa berdagang tanpa mengganggu lalu lintas.

 

“Kita sudah kasih solusinya, tempat berdagang di dalam pasar bersama pedagang yang sudah eksis. Jadi mau diambil atau tidak, itu pilihan mereka. Tapi pemerintah sudah menyediakan tempatnya,” tambahnya.

 

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan memarkir kendaraan di pinggir jalan. 

 

“Kalau parkir seenaknya nanti jadi semrawut lagi. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk media, yang terus mendukung dan mengingatkan agar Pasar Serpong ini tetap terjaga,” tegasnya.

 

Camat Serpong, Syaifuddin, menyampaikan bahwa penataan Pasar Serpong merupakan hasil kolaborasi antar-OPD. Pihaknya memastikan penjagaan dilakukan selama 24 jam.

 

“Kondisinya sekarang sudah semakin tertata. Ini hasil kerja sama dengan banyak pihak. Satpol PP menugaskan anggotanya piket di pos pantau selama 24 jam, sedangkan dari kecamatan kami siaga dua shift karena personel terbatas,” ungkap pria yang akrab disapa Sae.

 

Sae menjelaskan, barrier beton dan pot tanaman yang dipasang di sepanjang tepi jalan menjadi langkah pencegahan agar PKL tidak kembali berjualan di bahu jalan. Meski belum semua pedagang masuk ke area dalam pasar, sebagian besar sudah mulai beradaptasi dengan aturan baru.

 

“Sudah ada yang masuk ke dalam pasar. Respon masyarakat juga positif. Para tokoh lingkungan bahkan ikut mengajak warga menjaga kebersihan dan ketertiban di depan pasar,” ujarnya.

 

Ia menegaskan, kunci utama keberlanjutan penataan ini adalah konsistensi dan dukungan warga.

 

“Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kami ingin masyarakat punya rasa memiliki terhadap wilayah ini. Karena tanpa dukungan warga, sulit menjaga kondisi ini tetap tertib,” kata Sae.

 

Dengan perubahan ini, Pasar Serpong perlahan kembali menjadi kawasan yang nyaman untuk berbelanja, sekaligus memperlihatkan komitmen Pemkot Tangsel dalam menata ruang publik yang lebih tertib.