TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

55 Kasus Kebakaran Terjadi di Tangsel, Korsleting Listrik Jadi Pemicu Terbesar

Damkar Imbau Warga Hindari Colokan Bertumpuk dan Instalasi Tua

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Rabu, 19 November 2025 | 19:10 WIB
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Ahmad Dohiri saat memberikan edukasi kepada masyarakat. (tangselpos.id/rmn)
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Ahmad Dohiri saat memberikan edukasi kepada masyarakat. (tangselpos.id/rmn)

SERPONG UTARA— Jumlah kasus kebakaran di Kota Tangerang Selatan sejak Januari hingga November 2025 tercatat 55 kejadian, atau jauh menurun dibanding tahun 2024 yang mencapai 100 kasus. Meski demikian, korsleting listrik tetap menjadi penyebab yang paling dominan.

 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangsel, Ahmad Dohiri, menjelaskan bahwa sebagian besar korsleting yang memicu kebakaran dipicu instalasi listrik yang tidak layak.

 

“Banyak kasus terjadi karena saklar yang sudah tua, tapi tetap dipaksakan dipakai. Belum lagi colokan yang bertumpuk, kulkas di situ, dispenser di situ, TV di situ. Itu berbahaya,” jelas pria yang akrab disapa Adam ini, Rabu (19/11).

 

Menurut Adam, kebiasaan menumpuk berbagai perangkat listrik dalam satu terminal menjadi salah satu pemicu utama. 

 

“Ada handphone tiga biji dicas di satu colokan, ditambah TV dan kipas angin. Nah, ini nggak boleh. Colokan bertumpuk itu sangat rawan kebakaran,” tegasnya.

 

Adam merinci dari 55 kasus kebakaran yang terjadi hingga Movember ini, 29 di antaranya disebabkan oleh korsleting listrik. 

 

Penyebab kebakaran terbanyak kedua adalah kebocoran gas elpiji.

 

"Mencapai sekitar 20 persen kasus, disusul puntung rokok dan faktor lain," imbuhnya.

 

Kendati demikian, Adam tetap bersyukur, jumlah kasus kebakaran tahun ini telah jauh turun. Penurunan kasus kebakaran ini tidak lepas dari gencarnya edukasi dan sosialisasi yang selalu dilakukan Damkar.

 

“Alhamdulillah, berkat edukasi yang terus kami lakukan bersama Redkar, angka kebakaran bisa ditekan. Masyarakat juga semakin paham risiko instalasi listrik dan gas yang tidak aman,” ujarnya.

 

Damkar mengimbau warga rutin mengecek kelayakan saklar, kabel, hingga terminal listrik, serta memastikan tidak ada penggunaan colokan bertumpuk. 

 

“Lebih baik mencegah sejak awal, karena ketika api sudah membesar, kerugiannya jauh lebih besar,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit