TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kalau AHY Jadi Ketua Timses Anies-Andika

Demokrat Legowo Nggak Nih

Laporan: AY
Selasa, 18 Oktober 2022 | 11:07 WIB
Anies Baswedan dan Jenderal Andika Perkasa. (Ist)
Anies Baswedan dan Jenderal Andika Perkasa. (Ist)

JAKARTA - Bakal calon presiden Partai Nasional Demokrat (NasDem), Anies Baswedan sampai saat ini belum punya bakal calon wakil presiden. Sejumlah nama tokoh santer disebut-sebut cocok menjadi pendampingnya.

Selain Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa belakangan mulai muncul. Malah, sebelum purnatugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies menyempatkan bertemu Andika.

Pertemuan itu menimbulkan spekulasi Anies ingin berpasangan dengan Andika di Pilpres 2024. Apalagi Anies diberi wewenang juga untuk memi­lih pendampingnya oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, Andika lebih berpe­luang diusung ketimbang AHY. Sebab, Andika sama seperti Anies, sama-sama non partai. Andika juga akan memasuki masa pensiun dan melepas jaba­tannya pada 21 Desember 2022 saat berusia 58 tahun.

Pertanyaannya, jika bukan AHY, masih terbuka peluang kah Demokrat gabung Poros Gondangia bersama NasDem dan PKS? Menurut Agung, justru karena Andika bukan berlatar partai, saat berkomunikasi denganpartai mana pun, NasDem pu­nya posisi tawar mengusung duet ini.

“Keduanya juga punya track record kepemimpinan publik yang jelas. Karena sama-sa­ma pernah menduduki jenjang kepemimpinan tertinggi kepala daerah dan militer,” terang Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Di sisi lain, secara strategi, dengan mengusung Andika sebagai cawapres, stigma Anies yang selama ini melekat dengan pemilih Islam kanan dan radikal bisa dieliminir.

“Andika, panglima TNI jelas sosok figur nasionalis. Memang selain cawapres yang dari ka­langan Nahdlatul Ulama, wakil berlatar TNI, apalagi yang sudah di pucuk pimpinan, bisa jadi obat untuk stigma kadrun kepada Anies,” terangnya.

Sayangnya, lanjut Agung, skema Anies-Andika ini bakal terganjal jika Demokrat menempatkan AHY sebagai bagian dari paket harga mati Poros Gondangdia. Padahal, tambahnya, duet ini Anies-Andika ini akan solid jika AHY menopang sebagai Ketua Tim Sukses Pemenangannya. “Ini duet dan tim yang amat potensial,” nilainya.

Sebelumnya, munculnya nama Andika sebagai bakal cawapres Anies diamini Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim. “Andika dan Khofifah nama-nama yang ada dalam list kita,” tutur Hermawi kepada wartawan.

Kendati demikian, keputu­san akhir soal wakil diserah­kan sepenuhnya kepada Anies. “Kita serahkan kepada Anies untuk memilihnya. Intinya, cari pendamping yang kompatibel, menambah elektabilitas, dan bisa kerja sama dengan Anies. Nanti butuh juga kesepakatan koalisi,” ujarnya.

Diketahui, saat deklarasi Anies, Surya Paloh bakal menyerahkan penuh keputusan cawapres ke­pada Anies. Ia meminta kepada calon mitra koalisi untuk legawa dan memberikan Anies kesem­patan memilih wakilnya. “Soal cawapres kalau NasDem sudah kasih otoritas sama Bung Anies. Bagaimana kita tiba-tiba pilih Cawapres yang gak cocok sama dia? Itu namanya cari penyakit,” ungkapnya.

Partai Demokrat tak memper­soalkan pertemuan Anies dengan Andika. Dia mendukung Anies Baswedan bergerilya menemui sejumlah tokoh. Safari dan silaturahmi ini, juga kerap dilaku­kan AHY.

“Demokrat dukung penuh langkah Anies lakukan silaturah­mi dan komunikasi dengan ber­bagai pihak. Buka komunikasi dengan seluruh elemen bangsa. Karena permasalahan bangsa ini terlalu besar untuk bisa ditangani satu dua pihak saja. Butuh kerja sama dan kolaborasi dengan se­mua pihak,” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, kemarin.

Bahkan, Demokrat mendor­ong Anies lebih luas melaku­kan komunikasi. Apalagi kini Anies sudah tidak ada tanggung jawab memimpin daerah lagi. Silaturahmi ini, tidak berkaitan dengan posisi cawapres. Sebab, soal ini harus dibicarakan denganmitra koalisi.

Herzaky berharap, Anies berse­dia bersama Demokrat keliling ke setiap daerah. “Ke depan, bisa saja kita jalan bareng pas ke daerah-daerah ketika sudah waktunya,” imbuhnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo