UNMA Banten Komitmen Cetak Generasi Digital Berakater Islami
PANDEGLANG - Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten berkomitmen mencetak generasi digital berkarakter islami. Sebab, tantangan era digital tidak cukup dijawab dengan penguasaan teknologi, tetapi harus dibarengi dengan fondasi moral dan etika Islami, baik di kehidupan nyata maupun di ruang digital.
Rektor UNMA Banten, Prof. Andriansyah mengungkapkan, teknologi harus dimanfaatkan sebagai sarana kebaikan. Mahasiswa didorong menggunakan ruang digital untuk pembelajaran, dakwah, dan kegiatan positif dengan menjunjung prinsip tabayyun dalam menghadapi hoaks dan konten negatif.
“Kami harap para lulusan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan di tengah masyarakat, serta senantiasa menjaga nama baik almamater Universitas Mathla’ul Anwar Banten,” ujar Prof. Andriansyah, saat menghadiri Wisuda Sarjana dan Magister ke-33 di Gedung Serbaguna K.H. Muhammad Irsjad Djuwaeli, UNMA Banten, di Kabupaten Pandeglang, Rabu (17/12/2025).
Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi yang turut hadir dalam acara wisuda mengatakan, bahwa kesuksesan yang diraih para wisudawan dan wisudawati merupakan buah dari proses panjang penuh perjuangan.
“Kami sangat memahami perjuangan para wisudawan dan wisudawati hingga sampai pada titik ini. Kesuksesan yang diraih hari ini adalah hasil dari kerja keras dan perjuangan, sehingga akhirnya dapat diwisuda,” ujar Wabup Iing.
Lebih lanjut, ia mengajak para lulusan UNMA Banten untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, membangun daerah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah semata, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat. “Mari bersama-sama berkontribusi membangun Pandeglang. Pembangunan bukan hanya tugas Dewi-Iing, tetapi tanggung jawab kita semua sebagai warga Pandeglang,” ujar alumni UNMA Banten ini.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara melalui video conference, menyampaikan pesan kepada para wisudawan. Ia menekankan bahwa pencapaian Indonesia Emas 2045 membutuhkan generasi yang mampu menguasai teknologi tanpa meninggalkan karakter. “Generasi digital harus tetap berpegang pada nilai akhlakul karimah. Ilmu dan teknologi harus digunakan untuk memanusiakan manusia, bukan semata mengejar materi,” ujarnya.
Ia juga mendorong para lulusan untuk terus belajar dan beradaptasi menghadapi perubahan, dengan menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai landasan moral di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital.(*)
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu


