TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jaga-jaga Ada Teror Di G20, PanglimaTNI Siapkan Mobil Baja Untuk VVIP

Laporan: AY
Jumat, 21 Oktober 2022 | 12:52 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Jelang digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15 dan 16 November 2022 berbagai persiapan dimatangkan. Termasuk, dari sisi keamanan.

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan kesiapannya untuk menjaga keamanan di jalur darat, laut, udara hingga dunia maya. Total 18.030 personel gabungan yang akan terlibat dalam pengamanan KTT G20 nanti.

Dari total 18.030 personel yang terlibat, TNI mendominasi dengan lebih dari 14 ribu personel. Sisanya berasal dari kepolisian dan institusi lain, yakni 3.200 dari Polri dan 492 dari institusi lainnya.

Untuk jalur darat TNI menyiapkan banyak mobil berlapis baja, yakni anoa di beberapa titik. Khususnya, di banyak titik dekat area VVIP.

"Kami siapkan. Intinya ada kendaraan berlapis baja untuk evakuasi sementara apabila ada kondisi yang bersifat emergency dan mengancam jiwa," ujar Andika menjawab pertanyaan Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group)  saat Jumpa Pers G20 updates, Dukungan Pengamanan KTT G20, secara virtual, Kamis (20/10).

Khusus di jalur darat, seperti standar protokol keamanan lainnya para pemimpin negara atau partisipan G20 pasti membawa pengamanan sendiri. Salah satunya perangkat lapis bajanya masing-masing.

"Itu kami akomodasi. Sekali lagi kami ingin tamu-tamu kita merasa nyaman dalam berkunjung ke Indonesia menghadiri G20. Mereka tidak khawatir lagi soal keamanan," ucapnya.

Terkait kepala-kepala negara yang membawa pasukan pengamanan sendiri, TNI sudah berkomunikasi dengan pengawal kepala negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China.

Pada prinsipnya, TNI akan bekerja sama dengan masing-masing pasukan pengamanan kepala negara guna semakin memberi rasa aman.

"Para kepala negara ini mau aman. Meski sudah dapat jaminan kemananan dari negara penyelenggara, tetapi negara-negara itu juga punya SOP sendiri untuk kepala negaranya dan kami mengakomodasinya," tuturnya.

Pengamanan untuk kepala negara dan seluruh tamu KTT G20 ini juga melibatkan Satgas Laut. Untuk Satgas Laut, TNI menurunkan kekuatan 12 KRI yang ditempatkan di sekeliling Pulau Bali. Termasuk, untuk pendampingan kapal-kapal militer dari negara-negara partisipan G20.

Sementara Satgas Udara, TNI mengerahkan pesawat tempur masing-masing dua F16 dan Sukhoi 27 serta Sukhoi 30. Turut pula dikerahkan total 13 helikopter dengan rincian; enam helikopter Angkatan Udara, lima helikopter Angkatan Laut, dan dua helikopter Angkatan Darat.

TNI juga menyiagakan dua unit pesawat hercules. Satu bertugas untuk kepentingan medis guna mengevakuasi pasien darurat.

Satu lainnya akan bertugas sebagai angkutan jika diperlukan. Bersama itu juga disiagakan satu pesawat Boeing VIP sebagai tambahan, dan dua pesawat Boeing sebagai pengintai atau ISR.

Untuk Pemenuhan Gizi

Untuk menunjang operasional tersebut, ada 19 pangkalan udara yang disiapkan TNI. Pangkalan udara itu tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Kalimantan.

"Kami sudah beberapa kali meninjau lokasi tempat acara. Dalam perkembangannya selalu ada dinamika," kata Jenderal Andika Perkasa.

Untuk menunjang pengamanan itu, lanjut Jenderal Andika Perkasa, TNI sudah melakukan simulasi di GOR Kodam Udayana, Bali yang dihadiri seluruh personel.

Disimulasikan beberapa perencanaan, baik dalam situasi normal maupun darurat ketika terjadi bencana alam seperti gunung meletus.

"Simulasi yang sama akan dilakukan kembali pada 9 November 2022,” katanya.

Andika Perkasa menjelaskan keseluruhan personel itu akan dibagi dalam beberapa satuan tugas, termasuk Satgas VVIP.

Adapun Satgas VVIP yang disiapkan tidak hanya untuk 20 kepala negara anggota G20. Tetapi juga 42 kepala negara lainnya yang diperkirakan akan hadir di Bali.

Selain itu Panglima TNI juga ikut mengamankan dunia maya. TNI juga memiliki unsur-unsur yang menggeluti siber seperti Satuan Siber (Satsiber) TNI dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Dalam hal ini pihaknya berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menjadi leading sektor. Dalam pelaksanaannya, unsur siber dari TNI akan bekerja berdasarkan prosedur BSSN.

“Intinya kami ikut apa yang diatur BSSN dan kami sudah beberapa kali bertemu dan pada saat tactical floor game pada 30 September kemarin, pun kepala BSSN dan timnya hadir membicarakan beberapa simulasi,” jelas Andika

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo