TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tragedi Kanjuruhan, Polisi Tahan Ketua Panpel Arema FC

Laporan: AY
Senin, 24 Oktober 2022 | 16:37 WIB
Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris. Foto : Istimewa
Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris. Foto : Istimewa

JAWA TIMUR - Polda Jawa Timur (Jatim) menahan Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris. Abdul Haris ditahan terkait dengan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang.

"Untuk saat ini Pak Haris sudah terima dengan segala risiko dijadikan tersangka dan mungkin ditahan," ujar kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat di Mapolda Jatim, Surabaya, seperti dikutip Antara, Senin (24/10). Taufik menyatakan tidak terima, perkara tersebut hanya dibebankan kepada satu pihak.

"Hari ini korban meninggal bertambah satu orang. Seharusnya meninggalnya korban itu menjadi spirit ya untuk menindaklanjuti proses hukum. Saya tidak tega dengan posisi Pak Haris seperti ini," bebernya.

Pada kesempatan itu dia menuntut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule ikut bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

Seperti yang saya sampaikan dari awal, seharusnya Ketua PSSI itu bertanggung jawab secara moral dan secara hukum. Karena bola ini tidak bisa terlaksana tanpa adanya stakeholder," tutur Taufik.

Dia mengaku bingung untuk menyampaikan perihal penahanan tersebut kepada keluarga Abdul Haris.

"Saya ini posisi tahu Pak Haris mau ditahan, jadi saya agak-agak bingung untuk menyampaikan kepada keluarga, anak-anaknya. Selama ini dipercayakan kepada kami walaupun beliau sudah siap dengan segala risiko. Saya kira tetap ada beban mental yang harus ditanggung oleh keluarganya," tandasnya.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat. (AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo