Jembatan Gantung Di India Ambruk, 100 Tewas, 100 Luka-luka

INDIA - Lebih dari 100 orang tewas - menurut data RS Sipil Morbi - setelah jembatan gantung yang dibangun di atas bendungan Machhu di distrik Morbi, Negara Bagian Gujarat, India ambruk pada Minggu (30/10) malam. 

Sementara korban luka, menurut laporan India Today, juga telah melebihi angka 100.

Hingga saat ini, pencarian korban di Sungai Macchu masih terus dilakukan.

Saat kejadian, jembatan gantung Morbi memang disesaki wisatawan yang tengah berlibur merayakan Diwali atau Festival Cahaya, dan Liburan Chhath Puja.

Pihak berwenang mengatakan, sedikitnya 400 orang berada di lokasi tersebut. Sementara Menteri Dalam Negeri Harsh Sanghavi menuturkan, yang berada di dalam jembatan gantung Morbi, jumlahnya lebih dari 150 orang.

"Banyak anak-anak menikmati liburan Diwali. Mereka datang ke sini sebagai turis. Semuanya berjatuhan. Jembatan ambruk karena kelebihan muatan," kata seorang saksi yang menyebut namanya Sukram, seperti dikutip Reuters, Minggu (30/10).

Tayangan Reuters TV menunjukkan, lusinan orang berpegangan pada kabel dan memutar sisa-sisa jembatan di atas Sungai Machhu di Kota Morbi, ketika tim darurat berjuang untuk menyelamatkan mereka.

Beberapa orang tampak berupaya memanjat struktur jembatan yang runtuh, untuk mencoba menuju ke tepi sungai. Sementara lainnya, berenang ke tempat yang aman.

Prateek Vasava, yang berenang ke tepi sungai setelah jatuh dari jembatan, mengaku menyaksikan beberapa anak jatuh ke sungai.

"Saya ingin menarik mereka. Tapi sayang, keburu hanyut. Jembatan itu runtuh hanya dalam hitungan detik, kata Vasava, seperti dikutip 24 Hours Gujarati, Minggu (30/10).

Jembatan sepanjang 230 meter ini dibangun pada masa pemerintahan Inggris pada abad ke-19. Sempat ditutup untuk renovasi selama enam bulan, dan dibuka kembali untuk umum pada pekan lalu.

Langkah Modi

Perdana Menteri Narendra Modi, yang tengah berada di Gujarat untuk kunjungan tiga hari, telah mengarahkan kepala menteri negara bagian untuk segera memobilisasi tim, dalam operasi penyelamatan/SAR.

"Sebanyak 50 personel angkatan laut dan 30 angkatan udara, diterjunkan untuk membantu melacak orang hilamg dalam bencana ini," demikian rilis pemerintah India, seperti diberitakan India Today, Senin (31/10).

Sebuah tim beranggotakan lima orang ditunjuk untuk melakukan penyelidikan atas bencana tersebut.

Rencananya, Modi akan memberikan santunan 200 ribu rupee atau Rp 37,77 juta untuk ahli waris korban, dari Dana Bantuan Nasional Perdana Menteri (PMNRF). Sementara korban luka, akan mendapat bantuan 50 ribu rupee atau Rp 9,44 juta.

Kepala Menteri Gujarat Bhupendra Patel juga bergerak cepat ke Morbi, untuk memantau operasi penyelamatan dan layanan medis. 

Kemungkinan, Patel akan berkemah di lokasi, hingga pencarian korban selesai.

Patel mengumumkan, pihaknya akan memberi santunan 400 ribu rupee atau Rp 75,64 juta untuk ahli waris korban. Serta bantuan 50 ribu rupee atau Rp 9,44 juta untuk korban luka.

Angkatan Udara India telah mengerahkan Tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) ke Morbi, untuk membantu operasi penyelamatan.

Sementara tim Angkatan Darat India dari brigade artileri dekat Dhrangdhra, termasuk dokter dan staf paramedis, telah mencapai lokasi kecelakaan di Morbi.

Mereka ikut ambil bagian dalam operasi penyelamatan dan pertolongan.

Stasiun Angkatan Laut India Valsura di Jamnagar, Gujarat telah mengirim tim yang terdiri lebih dari 40 personel untuk operasi penyelamatan, termasuk pasukan komando laut dan pelaut yang jago berenang.

Sedangkan Pemerintah Gujarat, telah membentuk lima anggota Tim Investigasi Khusus (SIT) yang dipimpin oleh seorang perwira IAS, untuk menyelidiki runtuhnya jembatan gantung Morbi. 

Sumber berita rm.id : 

https://rm.id/baca-berita/internasional/146593/jembatan-gantung-di-india-ambruk-100-tewas-100-lukaluka