TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

4 Kasus Gagal Ginjal Akut Tercatat di Tangsel, Dinkes Gencarkan Sosialisasi

Laporan: Rachman Deniansyah
Rabu, 09 November 2022 | 19:39 WIB
Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar saat diwawancarai awak media. (ist)
Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar saat diwawancarai awak media. (ist)

CIPUTAT, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada sebanyak 4 kasus gagal ginjal akut ditemukan di wilayahnya. 

Penyakit tersebut, diderita oleh empat anak kecil berusia mulai dari 1-13 tahun.

Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar memastikan, keempat anak tersebut langsung mendapat penanganan medis dengan baik. Sehingga kini, kondisinya sudah sembuh. 

"Mereka dirawat RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo)," ujar Allin saat dihubungi awak media, Rabu (9/11/2022). 

Keempat anak yang sempat menderita penyakit gagal ginjal akut tersebut, awalnya mengalami gejala yang serupa. 

"Ya gitu sama awalnya panas. Kemudian dikasih obat sirup. Terus beberapa hari kemudian tiba-tiba pipisnya enggak bisa. Untungnya langsung dibawa ke rumah sakit jadinya dapat penanganan yang cepat," tuturnya. 

Berdasarkan kronologi awal para penderita tersebut, Allin mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberi anak obat berjenis sirup. Mengingat, obat jenis sirup menjadi pemicu penularan penyakit gagal ginjal akut pada anak. 

Untuk mengantisipasinya, Dinkes bersama pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kini rutin melaksanakan inspeksi mendadak ke berbagai titik, seperti apotek, toko obat, dan lainnya. 

Tujuannya, kata Allin, guna memastikan bahwa tidak adanya jenis obat yang audah dicabut izin edarnya, tersedia di Tangsel. 

"Berapa banyaknya belum cek ya tapi yang pasti pada saat turun dengan BPOM, obat-obatan yang memang tercatat enggak boleh itu langsung diamankan. Nggak boleh dijual. Kemarin sih nggak disita, cuma disegel dan ditaruh di satu tempat karena penyitaan itu ada proses tahapannya," ujarnya.

Selain itu, Allin mengatakan bahwa pihaknya juga rutin memberi edukasi melalui sosialisasi dengan berbagai cara. 

"Sosialisasi lewat puskesmas, WA (whatsapp group) itu sudah," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo