TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Saldo Pemda Ngendap Di Bank Capai Rp 100 Triliun

Sri Mul: Belanja Anggaran Memang Nggak Gampang

Laporan: AY
Kamis, 08 Desember 2022 | 13:26 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Ist)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Ist)

JAKARTA - Dana Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengendap di perbankan masih menjadi momok menakutkan bagi Pemerintah. Kementerian Keuangan memperkirakan, saldo Pemda yang menganggur atau tak terpakai di bank sekitar Rp 100 triliun akhir tahun ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui, dana sekitar Rp 100 triliun pada akhir tahun ini memang tidak terpakai.

“Pemda memiliki kecenderungan mulai tancap gas belanja pada akhir tahun. Itu terjadi baik di Pemerintah Pusat maupun Pemda,” jelas Sri Mulyani dalam acara serah terima hibah ba­rang milik negara Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruma­han Rakyat (PUPR) tahap II di Jakarta, kemarin.

Pasalnya, pembayaran kon­traktor berbasis delivery, yaitu pembayaran berlangsung pada tahap akhir jika pembangunan sudah selesai.

Sri Mulyani mengakui, mem­belanjakan anggaran negara bukan perkara mudah, lantaran pengeluaran yang dilakukan tak bersifat personal.

Belanja negara termasuk daerah, memerlukan perenca­naan sebelum kemudian diek­sekusi dengan baik.

Sri Mulyani juga tidak meng­inginkan Pemda asal belanja agar anggaran habis.

"Ayo kita sama-sama mengek­sekusinya. Karena biasanya, belanja utamanya belanja modal sangat banyak tantangan. Be­lanja perlu tetap dilakukan terukur dan berdampak maksimal terhadap masyarakat,” jelas Sri Mulyani.

Menurutnya, salah satu jenis belanja yang memiliki banyak tantangan adalah belanja modal. Ini berbeda dengan belanja lainnya, seperti belanja sosial yang biasanya sangat cepat direalisasikan usai melakukan pendataan masyarakat.

Belanja pegawai seperti pem­berian gaji, tunjangan kinerja, dan lainnya untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) juga cenderung cepat. Begitu pula dengan belanja barang yang relatif mudah.

Adapun belanja modal mem­butuhkan perencanaan sebelum realisasinya. Khususnya perencanaan terkait satuan kerja, penentuan pihak pengeksekusi, kontrak, pengadaan, hingga melihat secara detail ke lapangan.

“Belanja modal ini butuh tu­run ke lapangan, karena Bapak Presiden sering menyampaikan kepada para menteri bahwa kerja harus detail turun ke lapangan. Para pimpinan daerah pun harus begitu,” tegas Sri Mulyani.

Menurutnya, mendapatkan penerimaan negara itu tantangan, collect pajak secara adil. Namun, tantangan berikutnya bagaimana membelanjakannya secara benar itu juga nggak gampang.

Hingga 31 Oktober 2022, anggaran Pemda yang tersim­pan di bank mencapai Rp 278,7 triliun. Artinya, berdasarkan perkiraan Sri Mulyani, akan terdapat belanja Pemda sekitar Rp 170 triliun hanya dalam sisa 2 bulan.

Saldo Pemda yang masih mengendap di bank sempat tu­run pada Juli 2022 ke Rp 193,4 triliun. Namun, jumlahnya naik pada Agustus 2022 menjadi Rp 203,4 triliun, September jadi Rp 223 triliun dan malah semakin tinggi pada Oktober 2022. 

Sumber berita rm.id :

https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/152103/saldo-pemda-ngendap-di-bank-capai-rp-100-triliun-sri-mul-belanja-anggaran-memang-nggak-gampang

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo