TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Memprihatinkan, TKW Asal Pandeglang Diduga Mendapat Kekerasan Selama 3 Tahun Bekerja Di Timur Tengah

Oleh: BNN
Senin, 12 Desember 2022 | 17:37 WIB
Diduga mendapat kekerasan selama menjadi TKW di Timur Tengah akhir nya D (jilbab hitam) pulang ke Pandeglang dengan tubuh penuh luka bekas pukulan. (Ist)
Diduga mendapat kekerasan selama menjadi TKW di Timur Tengah akhir nya D (jilbab hitam) pulang ke Pandeglang dengan tubuh penuh luka bekas pukulan. (Ist)

PANDEGLANG – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, diduga menjadi korban kekerasan majikannya di Timur Tengah (tempat korban bekerja), beberapa waktu lalu.

Atas hal itu, Kapolsek Panimbang Iptu Asep Jamaludin, mendampingi korban berinisial D (46). Soalnya, kata Kapolsek, disekujur tubuhnya banyak luka bekas pukulan, mata sebelah kiri tidak bisa melihat dan korban tidak bisa berjalan.

“Menurutnya (korban,red), ia sudah berkerja selama tiga tahun dan kerap disiksa majikan perempuannya. Siksaan yang dialami korban hanya diakibatkan hal sepele seperti, pekerjaan harus cepat dan rapi. Apabila tidak sesuai, langsung mendapat siksaan berupa pukulan tangan ataupun alat yang mengakibatkan mata sebelah kirinya tidak bisa melihat atau cacat. Bahkan disekujur tubuh penuh bekas pukulan, dan sekarang ini tidak bisa jalan akibat siksaan majikan dan hanya bisa duduk di rumah,” kata Iptu Asep Jamaludin, Senin, (12/12/2022).

Menurut Asep, diketahui korban berangkat pada 5 November 2019 lalu, melalui PT Graha Utama yang beralamat di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Korban ditempatkan bekerja di Riyadh, Arab Saudi. Apalagi, kata Kapolsek, korban selama bekerja hanya mendapatkan separuh gaji. Bahkan, satu tahun terakhir tidak mendapat gaji.

Korban bisa kembali ke tanah air, karena mendapat pertolongan dari keluarga majikannya. Dengan memberi sejumlah uang, untuk kabur. Ketika bisa kabur, mendapat pertolongan dari jamaah Umroh dan seorang Pilot maskapai penerbangan yang merasa prihatin dan kasian. Sehingga, membantunya agar bisa pulang ke tanah air,” paparnya.

Ditambahkan Kapolsek, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), agar korban bisa mendapatkan bantuan haknya selama bekerja.

“Kami juga terus mendampingi, agar korban mendapatkan hak-haknya. Tapi yang terpenting, saat ini korban agar bisa secepatnya mendapatkan perawatan. Karena hasil pemeriksaan kesehatan atau pengobatan dari pihak Puskesmas, terutama matanya harus segera di operasi, agar tidak bertambah parah, imbuhnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo