TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Di Hadapan Pimpinan KPK, Luhut Sebut OTT Bikin Jelek Negeri

Laporan: AY
Selasa, 20 Desember 2022 | 18:05 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti operasi tangkap tangan (OTT) yang kerap dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam bidang penindakan. Menurut Luhut, operasi senyap itu kurang efektif.
Pernyataan itu disampaikan Luhut dihadapan Pimpinan KPK, di antaranya Ketua KPK Firli Bahuri serta dua Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Nurul Ghufron.
"Kita nggak usah bicara tinggi-tinggi lah, OTT-OTT itu kan nggak bagus sebenarnya, buat negeri ini jelek banget," kata Luhut dalam acara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 dengan tema 'Digitalisasi Untuk Cegah Korupsi' di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).

Luhut mengungkapkan, aksi pencegahan dinilai bisa mengurangi praktik korupsi di Tanah Air. Menurutnya, kementerian/lembaga bisa menggunakan e-katalog untuk melakukan belanja kebutuhan.

Luhut pun mengapresiasi kinerja Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan. Menurutnya, kinerja pencegahan korupsi perlu dikedepankan, khususnya dalam menarik investor masuk ke Indonesia.

Jadi bapak ibu sekalian, dampaknya itu super besar, jadi kalau negeri ini mau maju sebenarnya itu saja kita beresin," bebernya. 

Luhut bercerita, dirinya sempat diundang untuk diwawancarai salah satu media di London, Inggris. Dalam kesempatan itu, kata Luhut, Indonesia dipuji karena berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu.
"Saya baru dari London kemarin bapak ibu, setelah KTT G20 untuk menindaklanjuti itu. Semua orang memuji kita, saya sampai diundang bicara live di Bloomberg TV," ungkap Luhut, bangga. 

Menurut Luhut, Indonesia memiliki empat pilar dalam pembangunan. Dia menyebut, dari keempat yang disampaikan itu, digitalisasi merupakan kunci kemajuan bangsa.

"Saya jelaskan mengenai Indonesia. Saya bilang ada empat pilar kami. Satu efisiensi, efisiensi apa digitalisasi. Kedua hilirisasi, yang ketiga dana desa, itu saya jelaskan kepada mereka. Tapi dua pertama tadi itu kunci, bapak ibu sekalian," tegas Luhut.
Luhut pun meminta KPK tidak selalu melakukan tangkap tangan. Terlebih, nantinya, setiap regulasi menggunakan digitalisasi, yang salah satunya juga merupakan upaya mencegah praktik korupsi.
"KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap, ya lihat-lihat lah. Tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan menurut saya nggak bisa lagi main-main," tandas Luhut. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo