TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Andika Mau Buat Kejutan 1 Januari

Laporan: AY
Rabu, 21 Desember 2022 | 10:15 WIB
Jenderal TNI Andika Perkasa. (Ist)
Jenderal TNI Andika Perkasa. (Ist)

JAKARTA - Jenderal Andika Perkasa resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono, kemarin. Lalu, akan ke mana Andika setelah pensiun nanti? Jenderal bintang empat itu masih berahasia. Ia berjanji mau bikin kejutan tanggal 1 Januari nanti. 

Upacara serah terima jabatan Panglima TNI digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin. Atau sehari setelah Presiden Jokowi melantik Yudo sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta. 

Acara Sertijab ini  dihadiri sejumlah menteri antara lain Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

Upacara dilakukan  dengan pembacaan  Keppres Nomor 91/TNI/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI. Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan Panji TNI Tri Dharma Eka Karma dan penandatanganan naskah serah terima jabatan dari Andika kepada Yudo.

Dalam keterangannya usai acara, Andika mengucapkan selamat kepada Panglima TNI yang baru dan menyarankan agar Yudo mengenali terlebih dahulu kesatuan-kesatuan lain sebagai proses adaptasi. Andika sendiri mengaku kini bisa bernapas lega menyudahi dinas sebagai prajurit.  

Lalu mau ke mana Andika setelah pensiun? Apakah akan terjun ke dunia politik? Ditanya ini, Andika hanya mau berkomentar singkat. Kata Andika, meski telah melepaskan jabatan Panglima TNI, statusnya masih sebagai prajurit TNI. Ia akan resmi pensiun per 1 Januari 2023. Karena itu, Andika mengaku masih akan fokus menyelesaikan sisa masa tugasnya sebagai anggota TNI hingga awal tahun baru nanti.

"Apa yang akan saya lakukan nanti? Ya nanti setelah saya pensiun, kita ketemu lagi," kata Andika, sambil tersenyum.

Apakah akan masuk parpol? Andika tak mau menjawab soal langkah dia ke dunia politik.  "Nanti saja. Nanti saja kita lihat," kata Andika, sambil tersenyum. 

Sejak menjabat sebagai Panglima TNI tahun lalu, pamor Andika cukup bersinar. Sejumlah parpol seperti NasDem terang-terangan ingin mengusung Andika sebagai capres atau cawapres.  Sejumlah relawan di sejumlah daerah pun muncul dan menyatakan siap mendukung Andika sebagai capres. 

Namun, Andika tak pernah mau mengomentari soal itu. Tiap ditanya soal capres, lulusan Akademi Militer tahun 1987 ini mengaku ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Panglima TNI.

NasDem yang sudah mencalonkan Andika sebagai capres, kini makin semangat menggaet Andika. Ketua DPP NasDem, Willy Aditya mengatakan, Andika memiliki tempat yang spesial di partainya. Karena itu, kata dia, segera setelah Andika resmi pensiun, partainya akan menjalin silaturahmi dengan Andika guna membahas perpolitikan.

"Habis inilah, mungkin setelah tahun baru lah nanti  ngobrol dengan Pak Andika," kata Willy, kepada wartawan, kemarin. 

Bagaimana peluang karir politik Andika? Pengamat politik, Dedi Kurnia Syah menilai, Andika punya peluang untuk maju sebagai cawapres. Kata dia, latar belakang Andika sebagai militer dan kebijakannya selama menjadi Panglima TNI menjadi modal untuk menggaet pemilih bila tertarik bertarung di Pilpres.

"Karakter dan kebijakannya selama memimpin militer cukup ramah dan populis bagi publik, dengan situasi itu Andika mudah menggaet pemilih," kata Dedi, kemarin.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini mengatakan, berdasarkan hasil survei, Andika juga memiliki tingkat kesukaan publik yang cukup tinggi. Menurut dia, Andika tak perlu  gabung partai. Peluangnya lebih besar jika tidak terafiliasi dengan partai politik manapun.

Senada disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Kata dia, bintang Andika akan makin bersinar jika masuk kabinet Jokowi. Bukan tidak mungkin, kata dia, elektabilitasnya bisa menggeser nama bakal cawapres Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Sandiaga Uno, Khofifah Indar Parawansa dan Ridwan Kamil.

Menurut Pangi, panggung sebagai menteri nanti bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan magnet elektoralnya. Terlebih, bila kinerjanya bagus, otomatis elektabilitas menjadi bonus dari ikhtiar kinerjanya.

"Andika  berpeluang menjadi kuda hitam," ujarnya. 

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyampaikan, hal senada. Kata dia, moncer atau tidaknya karir politik Andika tergantung karirnya setelah purnatugas sebagai panglima. 

Dalam politik, ada jabatan ada kekuatan. Ada jabatan ada pamor. Kalau saat ini sebagai  panglima Andika masih memiliki pamor. 

"Tapi kalau sudah pensiun bintangnya bisa saja meredup dan melemah. Jadi sangat tergantung bagaimana nanti ke depan setelah tak lagi jadi panglima," kata Ujang, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), tadi malam. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo