TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi Happy, Keputusan Tidak Lockdown Ternyata Jitu

Laporan: AY
Senin, 30 Januari 2023 | 07:27 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Imlek Nasional pada Minggu (29/1). (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Imlek Nasional pada Minggu (29/1). (Foto : Setpres)

JAKARTA - Presiden Jokowi kembali mengajak kita untuk bersyukur, karena di tengah peliknya situasi global, ekonomi Indonesia tumbuh cukup baik. Hingga menyentuh angka 5,72 persen di Kuartal III 2022.

Sementara inflasi, terkendali di angka 5,5 persen. Dan pertumbuhan ekonomi year on year, diprediksi ada di angka 5,3 persen.

"Coba bandingkan dengan negara-negara besar G20. Seingat saya, kalau nggak nomor 1 ya nomor 2 di antara negara-negara besar. Ini yang harus ditingkatkan, dioptimalkan terus dengan selalu bergandengan. Yang gede yang besar, gandeng yang tengah, yang tengah gandeng yang kecil. Semuanya bermitra. Bergandengan," kata Jokowi dalam acara Perayaan Imlek Nasional 2023 di Jakarta, Minggu (29/1).

"Kalau saat pandemi bisa, saling membantu di saat normal pun harus diteruskan. Saling menolong, sehingga semuanya terangkat naik," imbuhnya.

Jokowi mengenang, kala itu, mengendalikan manajemen gas dan rem bukan perkara mudah. Ekonomi dan kesehatan, dikendalikan dan dikelola secara berbarengan.

Gasnya jangan kekencengan, remnya juga jangan mendadak. Kalau langsung direm, bisa ambruk semuanya," ucap Presiden ke-7 RI itu.

Dia pun kembali menyinggung soal masa-masa memutuskan lockdown atau tidak ada. Ketika itu, semua negara lockdown.

Di rapat kabinet, hampir 80 persen menteri setuju lockdown. Cek ke masyarakat, juga mintanya sama.

Saat itu, kata Jokowi, kita masih jernih dan tenang. Pemerintah pun menghitung kekuatan rakyat di bawah seperti apa. Kekuatan ekonominya dikalkulasi, tahan berapa lama.

"Kalau salah memutuskan, nggak sampai dua minggu, mungkin kita sudah rusuh. Oleh sebab itu, saya putuskan tidak lockdown. Meski tekanannya lockdown. Dan ternyata tidak salah," beber Jokowi.

"Itu kalau diputuskan lockdown, kita bisa di minus 17 persen. Sulit mengembalikannya ke posisi normal. Karena minusnya langsung jatuh seperti di negara-negara Eropa," tandasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo