TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Rian Ernest Resmi Berlabuh Ke Partai Golkar

Laporan: AY
Rabu, 01 Februari 2023 | 09:56 WIB
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (kiri) dan Ernezt Tanudjaja (kanan). (Ist)
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (kiri) dan Ernezt Tanudjaja (kanan). (Ist)

JAKARTA - Politisi muda Rian Ernest Tanudjaja resmi menjadi kader Partai Golkar. Hal ini ditandai dengan pemakaian jaket kuning kepada Rian dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar di markas Golkar di Menteng, Jakarta, kemarin.

Padahal di hari yang sama, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai pertama Ernest, berulang tahun yang ke-8. Menyebut PSI cinta pertamanya, perpindahannya ke Golkar didasari hasrat mencari tantangan lebih untuk memajukan Indonesia.

“PSI cinta pertama saya di politik. Saya selalu sayang. Tapi, pada titik tertentu saya tipe yang selalu keluar dari zona nya­man. Saya ingin mendapatkan tantangan lebih, amanah lebih, Golkar adalah tempatnya. Partai besar berpengalaman,” ujar Rian, di kantor Golkar DPD DKI Jakarta, kemarin.

Dia juga mengucapkan se­lamat ulang tahun kepada PSI. Nama Ketua Umum PSI, Giring Ganesha dan Wakil Ketua Dewan Pembina, Grace Natalie juga disebut. Mereka adalah kolega Rian kala ber­sama membangun partai dan ikut Pemilu 2019.

“PSI selamat ultah, terus semangat. Perubahan tetap ada, all the best lah buat Bro Giring, dan Sis Grace kita doakan,” sebutnya.

Sambil menggunakan jaket kuning, Rian sempat bercerita tentang perjalanan politiknya. Dulu, dia memiliki ambisi men­jadi Anggota DPR di Pemilu 2019. Sialnya, PSI kala itu tidak lolos ambang batas par­lemen alias Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.

Mantan staf ahli hukum mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ini juga bercerita, bahwa dia sempat maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Batam pada 2020 melalui jalur independen. Namun belum beruntung. Menuju Pemilu 2024, Rian mengaku optimis, bersama Partai Golkar, meraih kursi DPRD DKI Jakarta.

"Realistis saja, di 2024 nanti usia saya 37 tahun, masih panjang, coba DPRD DKI Jakarta saja dahulu,” katanya.

Menurutnya, masuk Golkar dan ingin menjadi Anggota DPRD DKI Jakarta adalah hal yang menantang. Pasalnya, Rian sudah sepakat untuk ma­ju di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Berbeda ketika dirinya maju sebagai Caleg PSI 2019. Kala itu, Rian meraih 70 ribu suara dari dapil DKI Jakarta I atau di seputaran Jakarta Timur. Baginya, ini adalah tantangan menarik, terlebih, permasalahan warga di Utara Ibu Kota juga banyak yang belum terselesaikan.

Misalnya, persoalan air bersih hingga banjir rob yang menjadi masalah yang berulang kali terjadi.

"Dapil 3 itu menantang, belum ada kursi dari Golkar. Masyarakat termarjinalkan juga banyak banget, masalah perut dan dompet di sana juga tinggi. Beban? Kalau gembira menjadi kesenangan,” katanya.

Sementara Ketua DPD DKI Jakarta Partai Golkar, Ahmed Zaki Iskandar menilai, ma­suknya Rian di skuad Beringin merupakan buah keterbukaan partai atas ruang untuk generasi muda Indonesia.

Di Golkar Rian mendapat po­sisi Ketua Bidang Pemuda DKI Jakarta. Sekaligus tiket nyaleg DPRD di Dapil 3 DKI Jakarta. Menurut Zaki, semua itu tidak masalah, karena Pemilu masih menggunakan sistem pemilihan terbuka.

“Semua kader memiliki peluang sama. Asal mau bekerja di tengah masyarakat,” ujar Zaki.

Diceritakannya, penempatan Rian di posisi saat ini juga melalui proses seleksi internal yang matang. Di mana, sosok Rian selain bisa mengembang­kan suara partai, juga menjadi perantara partai dalam upaya menjawab persoalan di daerah Jakarta Utara.

"Sekarang ini, bacaleg kita banyak 30 tahun ke bawah. Bahkan 20 tahunan. Ini adalah paradigma Golkar yang baru tentang membuka ruang untuk generasi muda,” tutupnya.

Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal PSI, Satia Chandra Wiguna menyebut hal yang bi­asa bagi politisi yang berpindah partai. Termasuk Rian yang sem­pat menjabat Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PSI.

“Biasa saja, selamat saja. Semua partai mengalami hal itu,” ujar Chandra, kepada wartawan, kemarin.

Aktivis Muhammadiyah ini mengamini yang mundur itu tidak hanya Rian, ada eks Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar, dan eks Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Surya Tjandra.

Meski begitu, PSI yang sedang merayakan HUT-nya yang ke­delapan akan lebih bersemangat lagi menyambut Pemilu 2024. Termasuk, merealisasikan target menjadi salah satu partai Senayan.

“Kita memiliki DNA antikorupsi dan menjunjung pluralisme, jadi kita selalu bersama rakyat,” tu­tupnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo