TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Keliling Ke Partai Raksasa

Yusril Bidik Imbas Elektabilitas

Laporan: AY
Kamis, 23 Maret 2023 | 10:02 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra melakukan safari politik ke berbagai partai politik. Teranyar, Yusril bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dalam pertemuan, PBB membuka kerja sama dengan Beringin dalam Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat, berbagai manuver Yusril tak lain untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas PBB.

“Karena tak hanya keliling. Dalam setiap pernyataan poli­tiknya, berusaha menarik perha­tian. Kemarin bilang hanya PDI Perjuangan dan PBB yang partai ideologis, lainnya pragmatis. Belakangan ketemu Golkar dan menyatakan siap duet di Pilpres 2024,” kata Dedi kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.

Dia memprediksi, PBB sulit menembus parlemen. Tak hanya IPO, lembaga survei kredibel lain pun memiliki kesimpulan yang sama.

PBB, sebutnya, mengalami kebuntuan strategi. Partai ini tidak miliki basis suara yang dominan sebagaimana partai lain.

Dikatakan, bagi kelompok pe­milih Islam, PBB tidak berhasil tunjukkan kekhasan sebagaima­na PKB, PPP, dan PKS. Bahkan, PBB bisa saja tertinggal partai baru, yakni Gelora dan Ummat.

Menurutnya, upaya membangun koalisi dengan partai besar perlu dilakukan agar mendapat imbas popularitas.

"Tetapi itu pun belum tentu juga bisa ber­hasil,” sebutnya.

Dikatakan, manuver dan strategi koalisi dengan partai besar, paling mungkin akan membantu PBB bersaing di tingkat DPRD. Ini pun tidak merata di banyak wilayah. Hanya basis wilayah tertentu, utamanya daerah asal Yusril.

Kebutuhan popularitas dan elektabilitas juga terjadi pada ketokohan Yusril. Dibanding dengan tokoh sekelasnya atau semasanya, Yusril masih ketinggalan jauh.

Dengan Mahfud MD, yang punya latar sama, pernah tinggi namanya pasca reformasi, amat jauh. Apalagi dengan tokoh baru. Makanya, kecil kemungkinan berhasil dengan strategi ‘jualan’ ketokohan untuk berlaga di Pilpres 2024,” tuturnya.

Diketahui, PBB memang tengah safari politik ke berbagai partai. Beberapa waktu lalu, Yusril Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) berbicara saat silaturahmi kebangsaan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (16/3).

Pertemuan membahas seputar penjajakan koalisi dalam Pemilu 2024. Pada Senin (13/3), Yusril menemui Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP.

Terbaru, Selasa (21/3), Yusril ketemu Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta. Keduanya membahas tentang ke­mungkinan formasi koalisi. Khususnya, koalisi dalam Pilpres.

“Jadi antara PBB dan Golkar kalau ditanya tanya bisa kerja sama atau nggak, ya pasti bisa,” kata Yusril menambahkan, setelah Golkar, PBB Berencana mendatangi PAN, Nasdem, dan Gerindra.

Arilangga juga merasa cocok dengan Yusril.

“Tentu kalau yang datang berarti cocok. Kalau tidak datang ya tidak cocok. Nah kan gitu,” kata Airlangga.

Airlangga mengaku partainya sangat terbuka dengan siapa pun termasuk Yusril. Airlangga menyebut tidak ada ketua umum Golkar yang tidak kenal dengan Yusril.

Saat ditanya kans menjadi calon Wapres mendampingi Airlangga, Yusril menyatakan, secara umum, dia punya pengalaman untuk berada di posisi tersebut. Dia juga mengatakan, keinginan untuk menjadi capres maupun cawapres belum surut sejak 20 tahun lalu.

“Dari segi pengalaman, ilmu, saya sih sang­gup aja menjalankan tugas itu ya,” ungkapnya pede.

Pertemuan membahas seputar penjajakan koalisi dalam Pemilu 2024. Pada Senin (13/3), Yusril menemui Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP.

Terbaru, Selasa (21/3), Yusril ketemu Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta. Keduanya membahas tentang ke­mungkinan formasi koalisi. Khususnya, koalisi dalam Pilpres.

“Jadi antara PBB dan Golkar kalau ditanya tanya bisa kerja sama atau nggak, ya pasti bisa,” kata Yusril menambahkan, setelah Golkar, PBB Berencana mendatangi PAN, Nasdem, dan Gerindra.

Arilangga juga merasa cocok dengan Yusril.

“Tentu kalau yang datang berarti cocok. Kalau tidak datang ya tidak cocok. Nah kan gitu,” kata Airlangga.

Airlangga mengaku partainya sangat terbuka dengan siapa pun termasuk Yusril. Airlangga menyebut tidak ada ketua umum Golkar yang tidak kenal dengan Yusril.

Saat ditanya kans menjadi calon Wapres mendampingi Airlangga, Yusril menyatakan, secara umum, dia punya pengalaman untuk berada di posisi tersebut. Dia juga mengatakan, keinginan untuk menjadi capres maupun cawapres belum surut sejak 20 tahun lalu.

“Dari segi pengalaman, ilmu, saya sih sang­gup aja menjalankan tugas itu ya,” ungkapnya pede.

Mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengaku nyaris men­calonkan diri sebagai capres ta­hun 1999, ketika masa perubahan Orde Lama ke era Reformasi. Hanya, saat itu dia diminta mundur demi menjaga persatuan bangsa di tengah pertarungan antara Megawati Soekarnopturi dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Namun demikian, Yusril mengaku tidak menawarkan diri menjadi capres atau cawapres dalam pertemuan dengan ber­bagai partai politik belakang. Pembicaraan soal capres-cawa­pres hanya pernah terjadi an­tara Yusril dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto belum lama ini.

Yusril sadar keinginannya berlaga di Pilpres mendatang tak mudah terealisasi. Kendati dia sudah pernah di-endorse Presiden Jokowi. Dia juga sa­dar, PBB adalah parpol yang tidak memenuhi ambang batas Presidential Threshold mau­pun Parliamentary Threshold.

"Tetapi kita tunggu saja, politik ini kan dinamis, dan terbuka,” tegasnya.

Diketahui, belakangan Yusril semakin pede sebagai figur yang diperhitungkan berpotensi menjadi capres atau cawapres setelah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo.

“Kalau menyimak apa yang disampaikan oleh Prof. Yusril tadi, dengan pengalaman yang sangat panjang, saya mendu­kung kalau Prof Yusril di 2024 nanti dicalonkan menjadi calon presiden atau wakil presiden,” tutur Jokowi dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1). rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo