TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Gaya Hidup Pejabat Disorot Tajam

Buka Puasa Sederhana Tiru Presiden Jokowi

Laporan: AY
Jumat, 24 Maret 2023 | 09:13 WIB
Presiden Jokowi saat makan siang. (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi saat makan siang. (Foto : Setpres)

JAKARTA - Pemerintah berupaya keras mengembalikan kepercayaan publik usai gaya hidup pejabat menjadi sorotan. Imbauan hidup sederhana terus digelorakan pemerintah kepada pejabat dan pegawai negeri sipil.

Termasuk, melarang pejabat melakukan buka bersama (bukber) di Ramadhan ini. Kalau ingin buka puasa bersama, tirulah kesederhanaan Presiden Jokowi.

Dalam sebulan terakhir ini, gaya hidup pejabat dan keluaganya memang menuai kritik tajam. Mulai dari Rafael Alun Trisambodo, mantan pejabat pajak yang gaya hidup dan kekayaannya bikin geram publik.

Secara berturut-turut, gaya hidup pejabat lain juga ikutan kena sorot. Dari mulai pejabat bea cukai, Badan Pertanahan Nasional (BPN), kepolisian hingga ASN di kantor Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) tempat Pratikno berkantor.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah, agar "penyakit" Rafael tidak terus menular. Terbaru, lewat surat edaran yang dikeluarkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung bernomor R 38/Seskab/DKK/03/2023.

Namun, surat itu kemudian menjadi viral dan menuai polemik. Sebab, isi surat itu dianggap larangan bagi umat Muslim menggelar bukber dengan dalih penanganan Covid-19 saat ini dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi.

Mantan Ketua MUI Din Syamsuddin menganggap larangan tersebut tidak arif, karena terkesan tidak memahami makna dan hikmah buka bersama. "Antara lain untuk meningkatkan silaturahim yang justru positif bagi peningkatan kerja dan kinerja Aparatur Sipil Negara. Tidak adil karena nyata alasannya mengada-ada, yaitu masih adanya bahaya Covid-19," kritik Din.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai, tak seharusnya Presiden melarang buka bersama. Sepanjang tidak menggunakan anggaran negara, dan dilaksanakan secara sederhana, buka bersama boleh dilakukan.

Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menilai, tidak perlu ada larangan total bagi para pejabat dan pegawai Pemerintah untuk mengadakan buka puasa bersama. "Intinya, jangan dilarang secara total. Hanya perlu lebih sederhana dan dibatasi saja," kata Gus Fahrur.

Menanggapi kritikan tersebut, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyarankan agar Presiden tidak melarang buka bersama. Ia khawatir larangan ini bisa digoreng pihak di luar pemerintahan. Yakni, dianggap sebagai gerakan anti-Islam.

Meski surat tersebut ditujukan kepada para pejabat pemerintahan, tetapi larangan penyelenggaraan buka bersama itu tidak secara tegas menyebutkan hanya berlaku di internal instansi pemerintahan. Akibatnya, surat itu berpotensi digoreng sebagai larangan buka puasa bersama di masyarakat.

Alhasil, Pramono mengklarifikasi, bahwa larangan buka puasa bersama dari Pemerintah hanya berlaku untuk kalangan pejabat negara. Hal itu berangkat dari gaya hidup mewah yang dilakukan pejabat dan mendapat sorotan dari publik.

"Saat ini aparat sipil negara, pejabat pemerintah, sedang mendapatkan sorotan yang sangat tajam dari masyarakat. Untuk itu, Presiden meminta jajaran pemerintah, ASN, berbuka puasa dengan pola hidup yang sederhana," terang Pramono, dalam pernyataan pers di akun YouTube Setpres, kemarin.

Politisi PDIP ini merinci, para pejabat dan ASN diminta tidak mengundang pejabat lainnya untuk melakukan buka bersama. Ia mencontohkan kesederhanaan Jokowi.

"Dengan demikian, intinya adalah kesederhanaan yang selalu yang dicontoh oleh Presiden. Itu adalah acuan yang utama," pesannya.

Pramono mengatakan, masyarakat umum tetap dibolehkan menggelar buka bersama. "Hal ini tidak berlaku bagi masyarakat umum. Sehingga dengan demikian masyarakat umum masih diberi kebebasan untuk melakukan atau menyelenggarakan buka puasa bersama," terang Pramono.

Lalu, seperti apa kesederhanaan Jokowi yang dimaksud Pramono? Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara Faldo Maldini mengakui, bicara kesederhanaan, memang tugas berat. "Seperti yang dikatakan Presiden, kita ini pelayan masyarakat," kata Faldo, tadi malam.

Faldo menyebut, kesederhanaan Jokowi bisa dilihat dari kehidupannya sehari-hari. Publik juga bisa melihat, bagaimana keluarga Jokowi hidup penuh kesederhanaan. "Itu tampak sangat jelas sekali," pesannya.

Mantan Ketua BEM UI ini bahkan heran, apa sulitnya Jokowi sebagai Presiden hidup bermewah-mewahan. Namun, hal itu tidak dilakukan Jokowi. "Makanannya pun sederhana. Belum lagi, tidak ada yang berlebihan, sekelas Presiden," beber Faldo.

Ia mengatakan, publik bisa melihat sendiri kesederhanaan Jokowi di Instagramnya. Saat itu, Presiden dan Iriana pergi bersama sejumlah menteri ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Saat itu, menu makanan Jokowi dan Iriana hanya nasi goreng dan mie godog. Pakaiannya pun jauh dari kata mewah. Hanya mengenakan kaos oblong lengan panjang, celana bahan, dan sendal jepit. Begitu juga sang istri, jilbabnya sangat sederhana, mengenakan sewater pink, dan juga sendal jepit.

Juga tempat makanannya pun jauh lah dari kata-kata mewah. Cuma selayaknya ibu-ibu dan bapak-bapak, seperti orang tua kita yang ngobrol di malam hari di tengah dinginnya ketika berada di hutan," tutur Faldo.

Sehingga, apa yang disampaikan Pramono mengenai kesederhanaan Jokowi itu mudah dilihat. Faldo teringat istilah: ikan itu busuk dari kepalanya. Namun, Jokowi sebagai Kepala Negara sudah menjadi teladan yang baik sekali. "Jadi apalagi yang kurang," cetusnya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas meminta ASN tidak menggelar buka bersama. Jika masih membandel, ada sanksi yang akan diberikan.

Hal itu sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. "Tentu bila tetap ada PNS yang buka bersama di lingkungan pemerintahan nanti bisa dilihat sejauh mana pelanggarannya," ancam Azwar Anas. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo