TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pasien Diabetes Mau Lancar Puasa? Simak 4 Strategi Ini...

Laporan: AY
Minggu, 26 Maret 2023 | 08:07 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

SERPONG - Puasa memang terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, orang dengan kondisi tertentu - misalnya pasien diabetes - harus lebih memperhatikan aturan khusus. Supaya puasanya lancar dan aman.

Terlebih, melalui laman Instagramnya, RS Universitas Indonesia (RSUI) menyebut, pasien diabetes melitus berisiko mengalami dehidrasi, hipoglikemi, hiperglikemi, ketoasidosis, dan trombosis saat berpuasa.

Berikut empat strategi yang harus diterapkan, jika pasien diabetes ingin lancar berpuasa:

1. Cukupi kebutuhan nutrisi dan cairan

Kebutuhan kalori harian dalam jumlah 1.200-2.000 didistribusikan untuk sahur (30-40 persen), berbuka (40-50 persen), cemilan sehat (10-20 persen).

Untuk memastikan kecukupan kalori harian, pasien diabetes disarankan menerapkan konsep piring makan T. Dengan ketentuan, 1/2 bagian piring makan terdiri dari sayur dan buah, 1/4 piring makan terdiri dari makanan pokok (utamakan sumber karbohidrat kompleks), dan 1/4 piring makan terdiri dari lauk-pauk sumber protein (hewani dan nabati).

Selain itu, ada 5 hal yang harus dilakukan pasien diabetes, terkait upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan:

a. Makan sahur disarankan seakhir mungkin sebelum memulai puasa.

b  Pertahankan tingkat hidrasi dengan minum cukup air sebanyak 30-50 cc/kg/berat badan. Sesuaikan dengan kondisi ginjal dan jantung.

c. Hindari makanan yang mengandung banyak gula, minuman manis, sirup, jus kalengan, atau jus segar dengan tambahan gula.

d. Hindari minuman berkafein, karena memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Pengolahan sayur, karbohidrat, dan protein tidak mengandung gula, garam, dan lemak yang berlebih.l

2. Tetap aktif selama Ramadan

Aktivitas fisik yang rutin dilakukan, dapat diteruskan selama Ramadan.

Olahraga ringan dan sedang dapat dilakukan pada pagi hari, atau setelah berbuka puasa.

Olahraga berat harus dihindari selama jam-jam puasa. Terutama, sebelum buka puasa. Karena berisiko tinggi memicu hipoglikemia dan dehidrasi.

Shalat Tarawih yang dilakukan di bulan Ramadan, sesungguhnya juga merupakan bagian dari aktivitas olahraga sehari-hari. Karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti rukuk, berlutut, dan bangun.

3. Rutin memantau kadar gula darah

Semua pasien diabetes disarankan membatalkan puasa, bila mengalami kondisi sebagai berikut:

a. Gula darah <70 mg/dl. Cek ulang dalam 1 jam, bila gula darah antara 70-90 mg/dl

b. Gula darah >300 mg/dl

c. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.

Gejala hipoglikemia meliputi tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, lapar, mengalami perubahan kesadaran, kebingungan, nyeri kepala.

4. Tetap konsumsi obat 

Minum obat diabetes secara rutin, sesuai petunjuk dokter, akan membantu kelancaran ibadah puasa Anda.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo