TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Koalisi PDIP-Gerindra Cuma Imajinasi, Prabowo-Puan Tak Mungkin Berjodoh

Oleh: AN/AY
Senin, 04 Juli 2022 | 12:44 WIB
Puang Maharani (baju kuning) Megawati Soekarnoputri (baju merah) dan Prabowo Subianto (baju putih). (Ist)
Puang Maharani (baju kuning) Megawati Soekarnoputri (baju merah) dan Prabowo Subianto (baju putih). (Ist)

JAKARTA - Upaya untuk mengkawinkan Prabowo-Puan Maharani di Pilpres 2024, kini sudah mulai melemah. Sudah tak sekencang di awal-awal tahun 2022. PDIP-Gerindra yang akan jadi kendaraan politik Prabowo-Puan, juga tak kunjung bersatu.

Malahan sekarang Gerindra lagi dekat dengan PKB dan keduanya bersiap-siap untuk kawin. Kalau ini terjadi, maka koalisi PDIP-Gerindra cuma imajinasi. Prabowo-Puan pun tak mungkin berjodoh lagi.

Harusnya, tidak ada kendala bagi PDIP dan Gerindra untuk berkoalisi. Keduanya, saat ini sama-sama masuk dalam koalisi pendukung pemerintah. Hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo juga sangat dekat. Ditambah lagi, di Pilpres 2009, PDIP dan Gerindra pernah berkoalisi.

Namun, makin ke sini, PDIP dan Gerindra justru sudah jarang lagi bertemu. PDIP masih belum membuka komunikasi dengan partai lain untuk menjalin koalisi. Sementara Gerindra, kini semakin dekat dengan PKB. Duet Prabowo-Imin digadang-gadang jadi titik temu koalisi Gerindra-PKB.

Dari kubu PDIP juga kasih sinyal belum ada pembicaraan serius untuk berkoalisi dengan Gerindra. Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat bilang, duet Prabowo-Puan masih imajinasi. Pernyataan itu keluar ketika Djarot menanggapi rencana Gerindra yang bakal menggelar deklarasi Prabowo sebagai capres, akhir bulan ini.

"Itu masalah otonom Partai Gerindra, silakan," ujar Djarot, di Jakarta, kemarin.

Djarot memastikan, partainya tak mau tergesa-gesa mendukung calon tertentu sebagai presiden. Termasuk Prabowo. Karena, partainya masih menunggu komando dari Megawati.

"Sabar sedikit, jangan grusa-grusu, jangan kesusu," lanjutnya.

Soal duet Prabowo-Puan yang sempat disuarakan beberapa bulan lalu, Djarot mengaku, tak ingin berspekulasi. Meskipun sudah banyak survei yang memasangkan duet ini, Djarot menganggapi biasa saja.

“Itu masih prediksi, imajinasi, spekulasi. Kita di dalam tidak main spekulasi," terang Djarot.

Sebelumnya, duet Prabowo-Puan memang santer dibicarakan. Bahkan, disebut-sebut sebagai realisasi dari Perjanjian Batu Tulis yang diteken Mega dengan Prabowo, 2009 silam.

Sejumlah lembaga survei pun kerap memasangkan duet ini. Duet Prabowo-Puan dinilai cukup menjanjikan untuk menang. Salah satunya, survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Dalam survei yang dirilis April 2022 lalu itu, Prabowo-Puan unggul 41 persen dibandingkan duet Anies-AHY dengan dukungan 37,9 persen dalam simulasi pilihan tertutup. Sisanya, 21 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Sementara itu, Partai Gerindra saat ini tengah persiapan untuk menggelar rapimnas, akhir bulan ini. Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, salah satu agenda rakernas adalah meminta kesediaan Prabowo untuk kembali dicalonkan sebagai capres di Pilpres 2024.

"Saat ini Prabowo Subianto baru diminta akan kesediaannya untuk dikukuhkan menjadi capres dari Gerindra, melalui Rapimnas yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Juli 2022," ungkap Dasco.

Apakah Gerindra masih membangun komunikasi dengan PDIP? Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menjawab diplomatis. Dia bilang, bosnya itu masih membangun komunikasi dan silaturahmi dengan semuanya. Termasuk Megawati dan Puan Maharani.

"Indonesia enggak bisa dibangun nafsi-nafsi, harus bersama dan bekerjasama. Jadi, Pak Prabowo terus berkomunikasi dengan semua tokoh politik dari semua parpol," kata Dahnil, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio melihat peluang duet Prabowo-Puan semakin tipis. Kalaupun akhirnya Prabowo-Puan tidak jadi berpasangan, dia bilang, putri Mega itu, tidak akan dirugikan sama sekali jika ditinggal Prabowo.

"Ya, kemungkinan Mbak Puan enggak berduet dengan Pak Prabowo, kan enggak apa-apa. Jadi, kalau kemudian Pak Prabowo lebih memilih Cak Imin, nggak apa-apa juga buat Mbak Puan," kata Hensat, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Menurutnya, Puan justru akan lebih strategis posisinya jika tak berpasangan dengan Prabowo. Ketua DPR itu bisa jadi capres dan dijodohkan dengan cawapres potensial lain.

"Mbak Puan masih bisa dengan yang lain. Masih banyak cawapres lain, ada Ridwan Kamil, Andika Perkasa, ada Rizal Ramli, Abraham Samad, ada Firli Bahuri, banyak kan cawapresnya. Ada lagi Airlangga Hartato, Sandiaga Uno, Erick Thohir. Puan jadi capres saja," saran dia. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo