TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bisa Bikin Koalisi Pelangi Nusantara, PKS Mending Gandeng Demokrat Dan NasDem

Oleh: AFF/AY
Senin, 04 Juli 2022 | 13:00 WIB
Pengamat Komunikasi UPH Emrus Sihombing. (Ist)
Pengamat Komunikasi UPH Emrus Sihombing. (Ist)

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin lengket dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Padahal, sebelumnya mereka menggagas Koalisi Semut Merah bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Apakah PKS mau ditinggalin? Apalagi kini partai dakwah ini juga lebih dekat dengan koalisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), dan Partai Demokrat.

Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, secara platform, PKB memang lebih dekat dengan partai nasionalis. Seperti saat ini dengan Gerindra. Bahkan, saat awal inisiasi Koalisi Semut Merah, kader PKB sebagian terpecah. Terutama yang di akar rumput, banyak yang tidak menghendaki duet dengan PKS.

“Segmen pemilih kedua partai meski sama-sama berbasis Islam, tapi di bawah kan tidak ketemu. PKB religius nasionalis, PKS masih terasa ‘eksklusifitasnya’. Jadi tak heran lebih nyaman dengan Gerindra,” kata Emrus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia yakin, pada Pemilu 2024, PKS akan lebih terbuka. Ini sudah terlihat dari statment-statment pimpinannya. Begitu juga gerakan dan warna politiknya. Sehingga jika akhirnya bergabung dengan NasDem dan Demokrat, PKS akan tetap menjalankan platformnya sebagai partai Islam, sekaligus membawa narasi nasionalis.

Poros ini, lanjutnya, amat menjanjikan. Jika Presiden maupun Sekjen PKS menjadi wakil dari tokoh nasionalis dalam Pilpres, akan jadi koalisi yang disebut Emrus sebagai pelangi nusantara. Nasionalis religius, sangat berwarna.

“Justru kalau masih dengan PKB dan nanti di poros koalisinya nggak ada partai nasionalis, dan terlihat beragamnya,” pa­parnya. (rm id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo