TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Deklarasi ASEAN One Health Perkuat Sistem Kesehatan Regional

Oleh: Farhan
Minggu, 21 Mei 2023 | 07:15 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto : Ist
Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto : Ist

SERPONG - Pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo sudah diselenggarakan KTT ASEAN dengan sukses, di bawah Keketuaan Indonesia. Dari berbagai deklarasi yang dihasilkan maka ada satu yang berhubungan dengan kesehatan mayarakat kawasan kita, yaitu ASEAN Leaders Declaration on One Health Initiative, yang diadopsi para pimpinan negara ASEAN pada 10 Mei 2023. 

Ada beberapa pertimbangan kenapa deklarasi ini jelas memang perlu diluncurkan.

Pertama, perlunya memperkuat sistem kesehatan regional ASEAN yang baik dan responsif, sejalan dengan yang sudah digariskan dalam dokumen ASEAN Blueprint. Hal ini juga di dorong dengan pengalaman kita semua mengalami dampak luas multidimensi dari pandemi Covid-19, serta mengamati berbagai penyakit menular baru atau muncul kembali (emerging and re-emerging infectious diseases) termasuk yang bersifaat zoonosis (menular dari binatang ke manusia), adanya ancaman pandemi senyap (silent pandemic), resistensi antimikroba (lantimicrobial resistance-AMR) serta dampak yang berhubungan perubahan cuaca (climate change) yang makin meluas.

Kedua, disadari pula bahwa di tingkat dunia sudah dibentuk kelompok pakar One Health (One Health High Level Expert Panel-OHHLEP) dan bahkan juga sudah ada acuan kegiatan yang jelas dalam bentuk One Health Joint Plan of Action-OH JPA untuk tahun 2022-2026. Semuanya untuk meningkatkan program di dunia tentang pendekatan One Health, yaitu optimasi antara berbagai aspek hubungan kesehatan manusia, hewan, tanaman dan ekosistem serta lingkungan. Hal ini perlu dilakukan untuk memprediksi, mencegah, mendeteksi dan merespon (to predict, prevent, detect, and respond) masalah dan ancaman kesehatan masyarakat di masa datang, termasuk tentu ke kemungkinan pandemi.

Ketiga, semua pihak menyadari bahwa negara-negara di kawasan ASEAN menghadapi tantangan risiko dan kerentanan ancaman kesehatan akibat kesehatan manusia, hewan, tanaman dan lingkungan yang berpotensi menjadi epidemi atau bahkan pandemi, termasuk di dalamnya penyakit zoonosis dari binatang, masalah akibat makanan tidak sehat (food hazards) dan resistensi antimikroba (antimicrobial resistance) yang semunya diperberat dengan dampak perubahan cuaca (climate change). Semua ini memerlukan penanganan bersama multisektor dalam pendekatan One Health. Memang belum ada istilah bahasa Indonesia untuk One Health yang mengkoordinasikan kesehatan hewan, manusia dan lingkungan ini, dan saya mengusulkan digunakan istilah “kesehatan satu bersama”.

Keempat, diketahui juga bahwa sejauh ini ada berbagai bentuk inisiatif dan kerja sama One Health yang sudah berjalan, yang tentu perlu dikoordinir dengan seksama baik dan diperkuat secara lebih baik. Dalam hal ini disadari bahwa tentu diperlukan sumber daya yang memadai dan dukungan dan negara, lembaga masyarakat serta organisasi internasional.

Dengan berbagai pertimbangan di atas maka kita bersyukur bahwa pimpinan negara ASEAN di Labuan Bajo meluncurkan deklarasi One Health Initiative ini, yang mencakup beberapa point penting. Secara tegas disebutkan perlunya dibentuk jaringan kerja One Health yang jelas (ASEAN One Health Network), yang dalam kerjanya akan didukung oleh sekretariat ASEAN. Kegiatannya adalah membentuk dan memperkuat kerja sama multisektoral dan melakukan koordinasi inisiatif One Health antara para negara anggota ASEAN, termasuk memperjelas dan membina hubungan yang sudah ada dan yang berpotensi dikembangkan.

Bentuk kegiatan yang juga disebut secara spesifik dalam deklarasi ini adalah mengidentifikasi kemungkinan ancaman pada kesehatan manusia, hewan, tanaman dan lingkungan, termasuk organisme yang mungkin menimbulkan penyakit zoonosis (zoonotic pathogen), yang berpotensi menimbulkan wabah dan juga pandemi. Hasil analisa identifikasi ini akan amat berguna untuk kegiatan penelitian, pengembangan dan penyiapan investasi untuk aktifitas pencegahan, persiapan dan respon (prevention, preparedness and response-PPR)

Dalam deklarasi penting ini juga digariskan perlunya analisa menyeluruh (comprehensive analysis) dari implementasi One Health selama ini dikawasan ASEAN, untuk mengetahui apa yang sudah dilakukan dan apa yang perlu dikerjakan untuk memperkuatnya. Dipertegas lagi bahwa perlu dibentuk kerangka kerja yang jelas dalam bentuk ASEAN One Health Joint Plan of Action, yang antara lain memuat target yang jelas, terukur bentuk dan jangka waktu pencapaiannya.

Disebutkan perlunya kolaborasi lintas sektor yang lebih baik lagi, termasuk kerjasama bilateral dan multilateral dalam ruang lingkup kesehatan manusia, hewan peliharaan dan hewan liar, tanaman dan lingkungan. Dalam pelaksanannya tentu diperlukan kerjasama dengan organisasi internasional dan juga upaya inovatif untuk dukungan anggarannya.

Di bagian akhir deklarasi dituliskan menugaskan para Menteri Kesehatan negara ASEAN agar melakukan konsultasi, koordinasi dan monitoring dengan Menteri terkait yang bertanggung jawab pada kesehatan hewan, pertanian, kehutanan, lingkungan dan pangan, dengan dukungan pejabat senior di bidang pembangunan kesehatan serta badan regional (subsidiary bodies) dan pemangku kepentingan lain, agar dekarasi ini diimplementasikan dengan baik.

Di akhir KTT ASAEN ke 42 ini maka pimpinan sidang mengeluarkan penyataan resminya dalam bentuk Chairman’s Statement yang memuat 125 poin yang mencakup aspek amat luas, termasuk hasil-hasil utama (key deliverables) yang dihasilkan pada KTT kali ini. Di poin nomor 21 Chairman’s Statement dalam sub judul ASEAN Matters; Epicentrum of Growth kembali ditegaskan bahwa para pimpinan negara ASEAN mengeluarkan deklarasi One Health Initiative ini untuk meningkatan kegiatan pendekatan One Health di kawasan Asia Tenggara.

Kita semua tentu berharap agar deklarasi ini memberikan hasil yang baik sesuai yang kita inginkan bersama untuk kesehatan masyarakat di kawasan ASEAN.  

Komentar:
Berita Lainnya
Foto : Ist
Kunjungan Ke Jepang, Jokowi Tampil Beda
Sabtu, 16 Desember 2023
Ilustrasi
Sarjana Joki, Profesor Joki
Sabtu, 27 April 2024
Foto : Ist
Kerja Keras Jaga Ekonomi Rakyat
Sabtu, 27 April 2024
Dahlan Iskan
Jaga Hati
Kamis, 25 April 2024
Dahlan Iskan
Politik Hati
Rabu, 24 April 2024
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo