Ngobrol Di Museum Lukisan

JAWA TIMUR - Kemarin siang, Ketum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya bertemu dengan Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menariknya, pertemuan itu tidak digelar di Puri Cikeas, Bogor, tapi di Museum Galeri SBY-Ani yang berada di Pacitan, Jawa Timur. Karena di museum, Prabowo-SBY omongin soal lukisan. Senior dan yunior di TNI itu, juga nostalgia masa-masa digembleng di Akmil.

Prabowo tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Mengenakan pakaian safari lengan pendek berwarna krem. Tak seperti biasa, kali ini Prabowo datang tanpa didampingi petinggi Gerindra.

Beberapa menit sebelum Prabowo tiba, SBY telah menunggu di pintu depan rumahnya. Dengan mengenakan kemeja lengan pendek berwarna biru, SBY bersiap menyambut kedatangan juniornya saat masih aktif di TNI itu.

Senyum lebar langsung menghias di bibir SBY begitu Prabowo turun dari mobil. Prabowo yang sedianya junior SBY di institusi militer, terlebih dulu mengawali salam hormat. Presiden ke-6 itu pun menimpalinya sembari menjulurkan tangan ke juniornya itu.

Keduanya pun memamerkan keakraban. Saling melemparkan senyum satu sama lain. Kemudian SBY mengajak Prabowo berkeliling melihat sejumlah koleksi di Museum dan Galeri SBY-ANI. Baru setelah itu, keduanya melakukan pertemuan tertutup secara 4 mata.

Dari foto-foto yang beredar, Prabowo-SBY duduk saling berhadapan di atas sofa bermotif daun. Foto besar SBY-ANI dan sejumlah lukisan pemandangan terlihat di pajang di berbagai sudut tembok.

Apa yang mereka bahas di Museum dan Galeri SBY-ANI? Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Andi Mallarangeng mengunggah foto Prabowo dan SBY di Museum dan Galeri SBY-ANI. Foto itu diunggah di laman Instagram pribadinya @andi_a_mallarangeng.

“Pertemuan silaturahmi dua sahabat satu almamater (Akmil), yang sudah lama tidak bertemu,” tulis Andi Mallarangeng.

“Selesai pertemuan, tampaknya Pak Prabowo tertarik berbincang mengenai sejumlah lukisan Pak SBY yang dipajang di Wisma Drupadi,” tambah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.

Diketahui, pertemuan keduanya merupakan pertemuan dari dua poros koalisi yang berbeda. Demokrat berada di poros Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem dan PKS. Sedangkan Gerindra di barisan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama PKB.

PKS yang saat ini berada satu koalisi dengan Demokrat tak baper soal pertemuan Prabowo-SBY. “Oh bagus dong. Jadi kalau sahabat-sahabat dari koalisi kami bertemu dengan partai lain menunjukkan bisa saling pancing memancing,” kata Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, di Istora Senayan, Jakarta, kemarin.

Dia memastikan koalisinya tetap solid dan tidak terpengaruh dengan pertemuan tersebut. Karena dia menyakini pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi. “Silaturahmi parpol manapun kita yakin bahwa itu dalam rangka membangun semangat kebaikan untuk NKRI,” tegasnya.

Senada, PKB juga merespons positif pertemuan Prabowo dengan SBY. Dia meminta pertemuan politisi jangan selalu diterjemahkan politis. Namun lebih memperkuat keguyuban para pemimpin bangsa, supaya dalam menghadapi setiap tantangan besar Indonesia semakin sanggup bertahan.

Namanya silaturahmi halal bihalal yah tentu hal yang baik,” jelas Ketua DPP PKB Daniel Johan, kemarin.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai pertemuan Prabowo-SBY tidak banyak memengaruhi keputusan koalisi. Sekalipun bicara politik, kata dia, tapi hanya sekadar pembicaraan alternatif.

“Semisal koalisi perubahan tidak cukup kuat hadapi tekanan kekuasaan saat ini, maka bisa saja dalam rangka selamatkan gerbong, Demokrat merapat ke Gerindra,” imbuh Dedi, kemarin.

PKS yang saat ini berada satu koalisi dengan Demokrat tak baper soal pertemuan Prabowo-SBY. “Oh bagus dong. Jadi kalau sahabat-sahabat dari koalisi kami bertemu dengan partai lain menunjukkan bisa saling pancing memancing,” kata Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, di Istora Senayan, Jakarta, kemarin.

Dia memastikan koalisinya tetap solid dan tidak terpengaruh dengan pertemuan tersebut. Karena dia menyakini pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi. “Silaturahmi parpol manapun kita yakin bahwa itu dalam rangka membangun semangat kebaikan untuk NKRI,” tegasnya.

Senada, PKB juga merespons positif pertemuan Prabowo dengan SBY. Dia meminta pertemuan politisi jangan selalu diterjemahkan politis. Namun lebih memperkuat keguyuban para pemimpin bangsa, supaya dalam menghadapi setiap tantangan besar Indonesia semakin sanggup bertahan.

“Namanya silaturahmi halal bihalal yah tentu hal yang baik,” jelas Ketua DPP PKB Daniel Johan, kemarin.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai pertemuan Prabowo-SBY tidak banyak memengaruhi keputusan koalisi. Sekalipun bicara politik, kata dia, tapi hanya sekadar pembicaraan alternatif.

“Semisal koalisi perubahan tidak cukup kuat hadapi tekanan kekuasaan saat ini, maka bisa saja dalam rangka selamatkan gerbong, Demokrat merapat ke Gerindra,” imbuh Dedi, kemarin.

Namun, dia lebih percaya Demokrat tetap bertahan bersama NasDem dan PKS di KPP.

“Kalau Prabowo kan belum secara tegas mendeklarasikan koalisi beserta pengusungannya, sehingga masih memungkinkan Prabowo gerilya politik ke lintas tokoh dan partai,” ucapnya.

Sementara itu, di dunia maya, pertemuan kedua tokoh tersebut banyak dibagikan dan mendapat berbagai komentar dari warganet. “Adem banget deh. Kalau tokoh tokoh politik bisa seperti ini. Mirip tokoh tokoh bangsa era pasca kemerdekaan. Berbeda tetapi bicara kebangsaan tetap terjalin,” cuit @Elmirakid. “Gpp lah kan setiap mau pilpres pasti bertemu dan hasilnya tetap tdk ketemu,” ledek @Rintart_bluhers.

Akun @pengawas87 menduga Prabowo sedang mengacak-ngacak koalisi yang sudah ada. “Wowo mulai pecah bambu,” sebutnya, menyebut Prabowo dengan panggilan Wowo. “Semoga tidak menggoda Demokrat,” timpal @Kanro202. “SBY tidak akan tergoda. Percayalah,” tekan @mujaaulia29. (RM.id)