TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Selain Jokowi, 23-24 Mei Presiden Iran Temui Mereka Ini

Laporan: AY
Senin, 22 Mei 2023 | 12:01 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Atas undangan resmi Presiden Joko Widodo, Presiden Republik Islam Iran, Dr Seyed Ebrahim Raisi, akan melakukan kunjungan ke Jakarta pada 23 hingga 24 Mei 2023.

Selain bertemu Presiden, Ebrahim Raisi akan bertemu Ketua DPR dan Ketua MPR. Juga turut diagendakan pertemuan dengan para cendekiawan, pemikir, dosen dan mahasiswa serta pelaku usaha di Indonesia. Demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar Republik Islam Iran (Kedubes Iran) yang diterima Rakyat Merdeka & RM.id. (Tangsel Pos Grup)

Dalam kunjungan kenegaraan yang persiapannya sudah direncanakan sejak setahun lalu ini, akan ada pertukaran pandangan dan pembicaraan antara delegasi tingkat tinggi kedua negara dan berbagai dokumen kerjasama di berbagai sektor. Antara lain di bidang energi, produk farmasi dan kesehatan, produk makanan, kerjasama kepabeanan, fasilitasi perdagangan bilateral, IPTEK, budaya dan lain-lain akan ditandatangani.

Indonesia, lanjut pernyataan Kedubes Iran, memiliki kapasitas signifikan untuk kerjasama di berbagai bidang. Khususnya saat perubahan sedang melanda sistem perpolitikan internasional.

Indonesia juga merupakan negara yang punya posisi istimewa bagi pemerintah Republik Islam Iran. Selain sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, punya kesamaan budaya-peradaban dengan Republik Islam Iran, yang lebih istimewa, juga karena posisi geografis Indonesia yang berada di jantung jalur transportasi dan perdagangan internasional di kawasan Asia Timur dan negara-negara ASEAN.

Lebih jauh pernyataan resmi menyebut, Iran dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat bersejarah. Berbagai catatan sejarah hubungan kedua negara menyatakan, kedua pihak telah berinteraksi bahkan lebih dari 1000 tahun sebelum Islam. Persamaan antara budaya dan peradaban kedua negara merupakan bukti nyata, bersejarahnya hubungan kedua pihak.

Dalam bidang hubungan diplomatik, kedua negara Republik Islam Iran dan Republik Indonesia menjalin hubungan diplomatiknya sejak 1950. Sejak saat itu hingga kini, hubungan bilateral sangat hangat dan bersahabat. Khususnya dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara lebih aktif memperluaskan kerjasamanya di bidang politik, ekonomi, budaya dan lain-lain.

Bagi Republik Islam Iran, negara-negara Asia, khususnya negara-negara Islam, atau yang berpenduduk Islam, punya tempat begitu istimewa dalam strategi pengembangan kebijakan luar negeri.

Dalam kerangka doktrin ini, kerjasama dan interaksi sebanyak mungkin dengan negara-negara tersebut ditempatkan dalam agenda pemerintahan Ebrahim Raisi. Maka, seluruh elemen yang berperan dalam kebijakan luar negeri Iran, menitikberatkan kerjasama dengan benua Asia sebagai fenomena ekonomi yang baru yang muncul di masa kini.

Untuk mencapai tujuan inilah, pemerintahan Presiden Raisi melakukan diplomasi aktif sejak awal pemerintahannya dan mengambil pendekatan baru dalam kebijakan luar negeri, dengan lebih dari 10 perjalanan luar negeri selama dua tahun terakhir ke berbagai negara. Antara lain Tajikistan, Turkmenistan, Rusia, Qatar, China, Suriah dan lain-lain.

Sebaliknya, Presiden Raisi pun menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin dan pejabat senior dari berbagai negara dunia. Antara lain Presiden Suriah, Venezuela, Turkmenistan, Tajikistan, Kazakhstan, Turki, Irak, Armenia, Belarusia, dan Kazakhstan.

Berdasarkan hal tersebut diketahui, pemerintahan Presiden Raisi menempuh pendekatan baru, dengan slogan diplomasi yang “Seimbang, Cerdas dan Dinamis”, dan secara serius menjalankan politik luar negeri Iran. Tujuannya, membina dan memperluaskan hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan seluruh negara di dunia.

Di tengah perjalanan ini, Indonesia termasuk menjadi negara tujuan yang dikunjungi secara resmi oleh Presiden Raisi. ('RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo