TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi Di Hari Pancasila

Teruskan Pembangunan, Tolak Politisasi Identitas

Laporan: AY
Jumat, 02 Juni 2023 | 09:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Presiden Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta, kemarin. Dalam pidatonya, Jokowi berpesan kepada pemimpin setelahnya agar meneruskan program pembangunan. Jokowi juga mengkampanyekan penolakan terhadap politisasi identitas dan politisasi agama.

Jokowi yang mengenakan baju adat Kesultanan Deli, tiba di Monas sekitar pukul 07.55 WIB. Jokowi ditemani Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang mengenakan pakaian adat Melayu. Keduanya lalu jalan beriringan menuju area upacara.

Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam upacara yang dibuka pukul 08.00 WIB itu. Beberapa di antaranya adalah Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dalam kesempatan ini, Puan bertugas membacakan naskah Pancasila. Sementara Bamsoet ditugasi membacakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju juga terlihat hadir pada upacara kali ini. Misalnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra. Selain itu, tampak pula Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan beberapa pesan. Mulai dari soal pembangunan, kedaulatan negara, hingga Pemilu 2024. “Kita saat ini berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata, butuh kesinambungan dan keberlanjutan. Personel dalam Pemerintah bisa berganti, tapi perjuangan tak boleh berhenti,” kata Jokowi.

Pemerintah telah melakukan reformasi struktural agar keadilan pemerataan dan kesejahteraan bisa tercapai. “Rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada,” tambahnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkit soal hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang bertujuan memanfaatkan kekayaan alam negeri, agar lebih maksimal bagi kesejahteraan rakyat.

Di samping itu, Jokowi juga menegaskan posisi negara di hadapan dunia internasional. Wali Kota Solo itu bilang, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Caranya, perbanyak kerja sama dan kolaborasi dengan negara manapun.

“Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, oleh negara manapun, namun siap selalu, siap berkontribusi bagi dunia,” tegas Kepala Negara.

Jokowi mengatakan, sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa lain. Indonesia siap bekerja sama, siap memimpin, dan ingin bekerja sama, ingin berkolaborasi dengan negara manapun, dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.

Dia juga berpesan agar Pemilu 2024 menjadi ajang pesta demokrasi yang penuh dengan kedewasaan, sukacita, dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila. “Toleransi persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh. Saya mengajak semuanya untuk menolak ekstrimisme menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama,” tekan Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi siap turun tangan untuk memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan baik dan pembangunan terus berkelanjutan. Jokowi menegaskan, untuk kepentingan bangsa dan negara, dirinya siap cawe-cawe.

Jokowi memastikan, cawe-cawe yang dimaksudnya mengarah ke langkah positif. Jokowi ingin memastikan penerusnya dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN Nusantara, hilirisasi, hingga transisi energi bersih.

Dia menjelaskan, Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan untuk menjadi negara maju. Untuk itu, diperlukan sosok pemimpin yang mau melanjutkan berbagai pembangunan yang sudah dilakukan selama ini. Jokowi tak ingin penerusnya nanti malah menghentikan berbagai upaya pembangunan yang sudah berjalan. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo