TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Prabowo-Puan dan Anies-AHY

Bisa Dikalahkan Ganjar, Tapi Siapa Yang Ngusung?

Oleh: US/AY
Rabu, 20 Juli 2022 | 09:24 WIB
Beberapa pihak terus memasang-masangkan Prabowo Subianto-Puan Maharani dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024. (Ist)
Beberapa pihak terus memasang-masangkan Prabowo Subianto-Puan Maharani dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024. (Ist)

JAKARTA - Beberapa pihak terus memasang-masangkan Prabowo Subianto-Puan Maharani dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024. Kedua pasangan ini memang potensial. Namun, keduanya bisa dikalahkan oleh Ganjar Pranowo. Masalahnya, siapa yang bakal mengusung Ganjar di Pilpres nanti.

Dukungan akar rumput untuk menduetkan Prabowo-Puan sudah muncul di mana-mana. Saat ini, sudah terbentuk Presidium Nasional Prabowo-Puan. Hanya saja, kepastian duet ini masih belum terbaca. Saat ini, baru Gerindra yang sudah memastikan akan mengusung Prabowo. Sedangkan PDIP, partai tempat Puan bernaung, masih belum memutuskan kandidat.

Untuk Anies-AHY, setidaknya sudah ada dua partai yang punya potensi besar mengusung. Yaitu NasDem dan Demokrat. Meski sebenarnya, koalisi dua partai ini belum cukup untuk mengajukan capres.

Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan meyakini, duet Anies-AHY bakal tokcer. Dia menyatakan, Anies bakal menang telak di Sumatera. Sedangkan AHY akan menguasai Jawa Timur.

"Saya kira, kalau terjadi antara Anies dengan AHY, ini selesai," ucapnya, di diskusi Total Politik, Jakarta Selatan, Minggu (17/7).

Demokrat menyambut baik pernyataan Zulfan ini. Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, di internal partainya, dorongan menduetkan Anies-AHY juga sangat besar.

“Aspirasi memasangkan Anies-AHY pada 2024 nanti juga cukup besar di internal kader Partai Demokrat,” ucapnya, kemarin.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terlihat senang dengan dengan munculnya wacana duet Anies-AHY ini. Hasto sepertinya senang karena NasDem kini tidak lagi menyebut-nyebut nama Ganjar, yang dalam Rakernas menjadi satu dari tiga nama yang diusulkan menjadi capres dari partainya Surya Paloh ini.

"Itu hal yang bagus dan suatu terobosan bagi NasDem untuk bisa lebih awal memadukan Anies dan AHY," ucapnya.

Lalu, benarkan Prabowo-Puan dan Anies-AHY menjadi kekuatan besar di Pilpres? Jika disimulasikan dalam dua pasang capres, kekuatan mereka sangat besar. Seperti yang pernah dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), April lalu.

Dalam simulasi dua calon, Prabowo-Puan sukses meraih dukungan 41 persen. Sedangkan Anies-AHY 37,9 persen.

Namun, ketika nama Ganjar masuk, kekuatan mereka melemah. Seperti dalam survei yang dilakukan Poltracking, yang dirilis 9 Juni lalu. Selain Prabowo-Puan dan Anies-AHY, Poltracking juga memasukkan Ganjar-Erick Thohir. Hasilnya, Ganjar-Erick melibat Prabowo-Puan dan Anies-AHY.

Di suveri itu, Ganjar-Erick meraih 27,6. Sedangkan Prabowo-Puan dapat 20,7 persen dan Anies-AHY meraih 17,9 persen.Hitungan pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, Ganjar juga kuat jika dipasangkan dengan Ridwan Kamil (RK) atau Sandiaga Uno.

"Kalau lawannya Ganjar-RK atau Ganjar-Sandi, maka Anies-AHY kalah," ucapnya.

Masalahnya, Ganjar sulit untuk maju di Pilpres 2024. Sebab, PDIP sepertinya lebih contong akan mendorong Puan untuk Pilpres. Lalu, di koalisi lain seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), juga sulit. Karena mereka sudah punya calon dari internal.

“Kecuali ada kekuatan besar di belakang Ganjar, minimal setara Bu Mega (baru bisa maju Pilpres),” kata pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, tadi malam.

Sementara, pakar komunikasi politik Anthony Leong menilai, tidak ada yang tidak mungkin. Semua masih sangat dinamis hingga H-1 pendaftaran capres dan cawapres.

"Jelas, jika nama Ganjar masuk, potensi menangnya ada. Hanya saja sampai saat ini Ganjar belum mendapatkan legitimasi dukungan dari partai," ucapnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo