Terdahsyat Sepanjang Abad
Korban Tewas Gempa Maroko Kini Tembus 2.000, Terbanyak Di Provinsi Al Haouz
MAROKO - Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat bermagnitudo 6,8 di Maroko telah melonjak hingga lebih dari 2.000 orang. Sementara jumlah korban luka serius yang banyak terdapat di provinsi-provinsi selatan Marrakesh, telah melewati 1.400 orang.
Atas situasi ini, Raja Mohammed VI mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan memerintahkan jajarannya untuk memastikan tempat berlindung, makanan, dan bantuan lainnya bagi para korban gempa.
Hingga malam kedua kejadian, korban gempa banyak terlihat bermalam di jalanan. Di daerah pegunungan terpencil, seluruh desa dilaporkan rata dengan tanah.
Pusat gempa bermagnitudo 6,8 ini berada di Pegunungan High Atlas, yang berjarak 71 km arah barat daya Marrakesh, kota berstatus warisan dunia yang populer di kalangan wisatawan.
Guncangan gempa ini terasa hingga kota Rabat, yang berjarak sekitar 350 km dari pusat gempa. Juga Casablanca, Agadir dan Essaouira.
“Angka kematian tertinggi akibat gempa ini, tercatat di Provinsi Al Haouz dan Taroudant. Korban jiwa di Marrakesh, jauh lebih sedikit, meskipun kota tua yang dilindungi Unesco itu rusak parah,” jelas Kementerian Dalam Negeri Maroko seperti dikutip BBC, Minggu (10/9/2023).
Rumah sederhana yang terbuat dari batu bata, lumpur, dan kayu di desa-desa pegunungan diyakini akan segera runtuh. Hanya tinggal menunggu waktu.
Reporter BBC Nick Beake yang mendatangi lokasi desa pegunungan tersebut mengungkap, seorang wanita lansia menangis, ketika 18 mayat ditemukan di satu tempat.
Banyak orang bermalam di sana, karena takut terjadi gempa susulan.
Saat ini, mereka sangat kekurangan makanan dan air. Tapi masalahnya, tempat-tempat seperti itu sulit dijangkau. Akses jalan pegunungan dipenuhi bebatuan dan puing-puing lainnya, sehingga menyulitkan layanan darurat.
Bendera Setengah Tiang
Bendera akan dikibarkan setengah tiang di semua bangunan umum di Maroko, hingga tiga hari ke depan.
Raja memerintahkan militer untuk membantu tim penyelamat, dan menyerukan seluruh warga Maroko untuk menyumbangkan darah sebagai bagian dari upaya nasional membantu para korban.
Paling Mematikan
Ini adalah gempa bumi paling mematikan di Maroko, sejak Agadir hancur akibat gempa berkekuatan 6,7 skala Richter pada tahun 1960. Gempa kala itu, menewaskan lebih dari 12 ribu orang.
Gempa M6,8 pada Jumat (8/9/2023) juga tercatat sebagai gempa terkuat yang melanda Maroko, selama lebih dari satu abad.
Merespons situasi ini, PBB menyatakan siap membantu pemerintah Maroko. Janji serupa juga datang dari beberapa negara termasuk Spanyol, Prancis, dan Israel.
Negara tetangga Aljazair, yang memiliki hubungan kurang baik dengan Maroko dalam beberapa tahun terakhir, kini membuka wilayah udaranya untuk penerbangan kemanusiaan ke Maroko.
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu