Bertambah 6 Orang, Penderita HIV/AIDS di Pandeglang Jadi 92 Orang
PANDEGLANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, mencatat ada penambahan enam kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pandeglang tahun 2023. Ditahun 2022 lalu, jumlah warga yang terkena virus tersebut, sebanyak 86 orang, sehingga total menjadi 92 orang.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Pandeglang Jenal Mutakin mengakui, adanya kenaikan jumlah warga Pandeglang yang terinfeksi positif HIV/AIDS. Tahun 2023, kata dia, sampai Agustus ada penambahan enam orang.
Sehingga jumlah warga Pandeglang, yang terkena virus tersebut menjadi 92 orang. “Iya nambah enam orang,” kata Jenal, Senin (18/9/2023).
Jenal mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan bertambahnya warga Pandeglang yang terkena virus tersebut. Diantaranya, karena pergaulan bebas, sehingga banyak warga yang terlibat seks bebas atau menggunakan jarum suntik lebih dari satu kali tanpa diganti.
“Penyebabnya banyak, bisa dari gaya hidup, mobilitas penduduk, karena pergaulan bebas, dan hal lainnya,” tandasnya.
Jenal mengatakan, untuk menekan penambahan kasus tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Harapannya, supaya ke depan warga bisa lebih berhati-hati dan tidak terkena virus tersebut.
“Kami rutin melaksanakan sosialisasi, untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Pandeglang,” ujarnya
Jenal juga mengatakan, dari puluhan orang yang terkena virus tersebut, satu orang telah meninggal dunia di tahun 2022 lalu. Untuk tahun ini, pihaknya belum mendapatkan laporan ada pasien HIV/AIDS yang meninggal dunia.
“Tahun kemarin ada satu meninggal,” ujarnya lagi.
Hingga saat ini tambahnya, belum ditemukan obat untuk mengatasi serangan virus yang menyerang kekebalan tubuh tersebut. Meski demikian, virus HIV/AIDS tidak mudah menular, apabila tidak masuk kedalam aliran darah.
“Meski demikian, virus tersebut tidak mudah ditularkan oleh penderita, karena virus tidak dapat masuk ke dalam aliran darah. Dan untuk pengobatannya sendiri, itu seumur hidup, baik selama 3 bulan sekali, ataupun 6 bulan sekali,” pungkasnya.
Jenal menambahkan, virus HIV/AIDS seperti fenomen gunung es, dimana yang diketahui hanya sedikit tetapi pada kenyataannya banyak warga yang terkena virus tersebut. Hal itu karena penderita enggan berobat atau melakukan pemeriksaan kesehatan karena dinilai penyakit tersebut sebagai aib.
“Seperti fenomena gunung es, tetapi kita akan terus berupaya agar warga yang terinfeksi virus ini tidak semakin bertambah. Kita juga meminta agar warga tidak takut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, karena kerahasiaan akan tetap dijaga,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang M. Habibi Arafat, meminta kepada masyarakat Pandeglang agar tidak salah bergaul dan menjaga pola hidup sehat. Tindakan itu penting dilakukan agar tidak terkena virus HIV/AIDS.
“Jangan sampai salah bergaul, jangan terjebak seks bebas dan hal yang bisa menyebabkan terkena virus HIV. Tenaga kesehatan juga harus terus rutin memeriksa dan mencari warga Pandeglang yang positif agar bisa dilakukan penanganan,” imbuhnya (BNN)
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 22 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu