TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Masih Pengurus PKB

Yaqut Tak Pernah Diundang Rapat

Reporter: AY
Editor: admin
Sabtu, 07 Oktober 2023 | 10:07 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto : Ist
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto : Ist

JAKARTA - Hingga Jumat (6/10/2023), ancaman PKB untuk mendisip­linkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas belum terjadi. Kendati demikian, peran Yaqut di PKB, mu­lai tak dianggap. Meskipun masih pengurus PKB, Yaqut tak pernah diundang rapat lagi.

Ancaman untuk mendisiplinkan Yaqut sebagai kader, pertama kali dilontarkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Gus Jazil-sapaannya, tak terima, Yaqut yang merupakan anak buah Muhaimin Iskandar di PKB, malah bicara yang bisa merugikan bosnya.

Wakil Ketua MPR itu mengang­gap, pidato Yaqut soal jangan pilih pemimpin bermulut manis dan jualan agama, telah merugikan Imin yang su­dah deklarasi sebagai Cawapres Anies Baswedan. Omongan Yaqut, dianggap Gus Jazil, seperti buzzer yang dibayar untuk menyerang lawan politik.

Namun, hampir sepekan ancaman itu dilontarkan, PKB belum juga memanggil Yaqut. Padahal, Yaqut mengaku bersedia hadir bila Imin dan anak buahnya di PKB melayangkan surat pemanggilan.

Diketahui, sebelum menjabat Me­nag, Yaqut merupakan anggota DPR Fraksi PKB. Ketua Umum PKB, Mu­haimin Iskandar (Cak Imin) menjatah Yaqut sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR. Namun, setelah diangkat menjadi Menag, Yaqut disebut-sebut bukan representasi PKB, melainkan PBNU. Yang mana, Yaqut merupakan Ketua Umum GP Ansor.

"Nggak ada tuh (panggilan). Sam­pai sekarang nggak ada panggilan," ujar menteri yang akrab disapa Gus Men itu.

Ketua Umum GP Ansor itu me­ngaku hingga saat ini masih berstatus sebagai pengurus PKB. Sehingga, bakal lebih mudah kalau PKB benar-benar mau memanggilnya dengan dalih mendisiplinkan.

Karena nggak pernah diundang rapat. Tapi kalau komunikasi dengan teman-teman, WhatsApp dan telepon, masih," kata Yaqut di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Akibat ulahnya ini, PKB menye­but dia sebagai buzzer. Untungnya, Yaqut tak ambil pusing. Menurutnya, siapapun berhak menilai seseorang, termasuk dirinya.

"Orang itu berhak memberikan apresiasi, menilai, atas diri kita, kita ini kan buku kosong yang bisa dicoret-coret apa saja. Terserah orang beranggapan tapi secara prinsip, saya tidak akan bergeser dari keyakinan saya," tegas adik dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf itu.

Terpisah, Direktur Eksekutif Poli­tika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo berharap agar Yaqut me­nyudahi polemik yang terjadi. Karena dampaknya cuma merugikan Yaqut.

"Menurut saya, hal seperti ini akan merugikan Gus Yaqut sendiri, ruang geraknya agak terbatas. Ke­cuali calon yang dia dukung (pasti bukan AMIN) sudah pasti menang," nilai Rio lewat pesan singkat kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) Jumat (6/10/2023).

Dia khawatir publik menyikapi negatif setiap nyinyiran Yaqut ke PKB atau AMIN. "Tentu ini tak elok sebagai pejabat ikut cawe-cawe soal Pilpres ya, kurang patut ikut men­gomentari yang bukan urusannya. Apalagi berasal dari partai yang sama," imbuh dia.

Menyoal elektabilitas AMIN, menurut Rio ajakan Yaqut untuk tidak memilih Anies cuma sia-sia. Justru malah naik dengan konsolidasi NU di bawah PKB. Terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Namun demikian belum akan melampaui elektabilitas Capres PDIP Ganjar Pranowo," pungkas Rio.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit