TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Korban Terus Berjatuhan Di Palestina

Hentikan Kebiadaban Israel

Laporan: AY
Minggu, 29 Oktober 2023 | 14:11 WIB
Lukman Hakim Wakil Ketua Komisi 1 DPR. Foto: IST
Lukman Hakim Wakil Ketua Komisi 1 DPR. Foto: IST

JAKARTA - Upaya Israel menggusur paksa warga Palestina dari tanah kelahirannya terus dikecam. Pemerintah Indonesia didesak terus menggalang dukungan negara-negara dunia untuk menghentikan kekejaman Israel di Palestina.

Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim mengatakan, kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel jelas telah melampaui batas-batas kema­nusiaan dan ketuhanan. Israel telah menjadikan perang sebagai alat melakukan genosida bangsa Palestina. Buktinya, ribuan warga sipil yang didomi­nasi perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban kebiadaban Israel.

Tidak hanya itu, Israel telah berupaya mengusir paksa warga Palestina dari tanah kelahiran­nya, menyetop distribusi air, memutus airan listrik, hingga memaksa penghentian bantuan kemanusiaan ke Palestina.

Terakhir, Israel juga telah menutup paksa Masjid Al-Aqsa dan melarang kaum muslim masuk serta beribadah di masjid berse­jarah tersebut.

“Penutupan Masjid Al-Aqsa ini jelas melanggar konvensi internasional tentang HAM, dan larangan penghancuran tempat ibadah dalam keadaan perang,” tegasnya.

Untuk itu, dia mendorong Pemerintah aktif menggalang dukungan untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga Palestina. Negara-negara dunia harus menyerukan penghentian penjajahan Israel dan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

“Tuntutan saya ini sejalan dengan Konstitusi Negara Indo­nesia yang menyatakan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan selama-lamanya,” kata Luqman.

Terpisah, anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini mende­sak Israel dan negara-negara penyokongnya untuk menghen­tikan penjajahan terhadap rakyat dan tanah Palestina. Umat manu­sia di seluruh dunia merasakan penderitaan rakyat Palestina akibat kebiadaban Israel.

“Rakyat Palestina tidak sendirian. Kami berdiri di belakang rakyat Palestina hingga meraih kemerdekaannya. Apa yang terjadi di Gaza, sakit dan kepe­dihan yang mereka rasakan, juga sangat dirasakan rakyat Indo­nesia,” tegas Jazuli dalam aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Du­nia ini menegaskan, masalah Palestina adalah masalah kema­nusiaan. Masalah hak asasi ma­nusia, hak hidup, hak merdeka dan hak lepas dari penjajahan, pembunuhan serta penindasan dari kebiadaban penjajah Israel.

Karena itu, dia menyerukan bahwa sudah saatnya Palestina mendapatkan kemerdekaannya yang telah dirampas sejak 1948.

Jazilul mengimbau terus menggalang solidaritas global untuk kemerdekaan bangsa Palestina.

“Katakan, kita tidak berhenti mendukung kemerdekaan Pales­tina dengan segala upaya. Keke­jaman Israel harus dihentikan. Israel harus diseret ke Mahka­mah Internasional sebagai penja­hat perang dan pelaku genocida umat manusia,” tegasnya.

Jazuli mengingatkan, Indo­nesia, dan negara-negara du­nia, punya utang sejarah ter­hadap rakyat Palestina. Untuk itu, upaya mewujudkan ke­merdekaan dan perdamaian di tanah Palestina harus segera diakhiri.

“Kita semua cinta perdamaian. Kita semua tidak ingin ada pertumpahan darah di antara umat manusia. Satu-satunya jalan menghadirkan perdamaian dunia adalah mewujudkan ke­merdekaan bangsa Palestina dan menghentikan kebiadaban Israel,” pungkas Jazuli.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo