IOC Bela Israel, Indonesia Dilarang Jadi Tuan Rumah Olimpiade

JAKARTA — Komite Olimpiade Internasional (IOC) angkat bicara usai Pemerintah Indonesia menolak pemberian visa bagi atlet Israel yang hendak berlaga di Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta. IOC menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan semangat Olimpiade dan prinsip dasar olahraga yang menjunjung tinggi non-diskriminasi.
Dalam rapat Dewan Eksekutif IOC (Executive Board/EB) pada September lalu, IOC menyampaikan keprihatinan atas berbagai kasus pembatasan akses bagi atlet ke negara tuan rumah ajang olahraga internasional. Menurut IOC, tindakan semacam itu melanggar hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan merusak semangat persatuan dunia olahraga.
> “Seluruh atlet, tim, dan ofisial yang memenuhi syarat harus dapat berpartisipasi tanpa diskriminasi dari negara tuan rumah,” tulis IOC dalam pernyataan resminya di situs web, Kamis (23/10/2025).
Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade
Sebagai tindak lanjut, IOC mengambil langkah tegas dengan menangguhkan seluruh pembahasan bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terkait peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, maupun ajang serupa.
Keputusan itu akan berlaku hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan tertulis bahwa seluruh peserta, tanpa memandang kebangsaan, dapat masuk dan bertanding di Indonesia.
IOC juga menyerukan kepada seluruh federasi olahraga internasional agar menunda penyelenggaraan kompetisi atau rapat di Indonesia sampai ada kepastian mengenai akses bebas bagi semua atlet. Selain itu, IOC meminta agar setiap perjanjian tuan rumah untuk ajang kualifikasi Olimpiade menyertakan klausul jaminan akses bagi semua atlet.
KOI dan Federasi Senam Internasional (FIG) pun diundang ke markas besar IOC di Lausanne, Swiss, untuk membahas persoalan ini lebih lanjut.
Keputusan ini menunjukkan ketegasan IOC dalam menegakkan prinsip netralitas olahraga dan membela hak atlet Israel agar tidak diperlakukan diskriminatif di ajang internasional. IOC menegaskan, olahraga harus menjadi wadah pemersatu bangsa, bukan arena politik.
Setiap atlet, kata IOC, berhak tampil di panggung dunia tanpa hambatan administratif maupun tekanan politik dari negara tuan rumah.
Latar Belakang Penolakan
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyatakan tidak akan memberikan visa bagi atlet senam asal Israel yang dijadwalkan tampil pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta, 19–25 Oktober.
Federasi Senam Israel sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), namun ditolak. Akibatnya, para atlet Israel gagal tampil di kejuaraan tersebut.
Kasus Serupa: Rusia dan Belarus Dilarang Bertanding
Penolakan terhadap keikutsertaan atlet suatu negara bukanlah hal baru. IOC sebelumnya juga melarang Rusia dan Belarus berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin 2026 di Italia, menyusul konflik yang masih berlangsung di Ukraina sejak 2022.
Larangan itu memperpanjang deretan pembatasan terhadap atlet kedua negara di berbagai ajang olahraga internasional.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu