Sandera Siap Dibebaskan
Insya Allah, Gencatan Senjata Israel-Palestina Dimulai Kamis Ini
PALESTINA - Gencatan senjata atau jeda pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas, diyakini mulai berlaku pada Kamis (23/11/2023) pukul 10 pagi waktu setempat.
“Saat itulah, jeda dimulai menjelang sandera pertama dibebaskan,” kata Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Moussa Abu Marzouk kepada TV Aljazeera, Rabu (22/11/2023).
BBC menyebut, dalam perjanjian yang telah disepakati, Hamas akan membebaskan 50 sandera Israel. Sedangkan Israel, akan melepas 150 tawanan remaja dan wanita.
Kepada Reuters, keamanan Mesir juga mengungkap, mediator ingin gencatan senjata dimulai pada Kamis (23/11/2023) pukul 10 pagi. Beberapa jam setelahnya, Hamas diprediksi mulai membebaskan sandera.
Rencana gencatan senjata yang mulai berlaku efektif pada Kamis (23/11/2023), juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Israel.
Tanpa mengkonfirmasi waktu, Menteri Luar Negeri Eli Cohen berharap, Israel bisa menerima pembebasan sandera pertama pada Kamis (23/11/2023).
Tidak Cukup
Bos Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik gencatan senjata Israel-Palestina. Namun menurutnya, hal itu tidak cukup mengakhiri penderitaan warga sipil.
"Kita harus terus berupaya untuk membebaskan sandera yang tersisa, untuk melanjutkan gencatan senjata di Gaza," ucapnya.
Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, gencatan senjata adalah hal penting yang harus dilakukan ke arah yang benar. Namun di luar itu, banyak hal yang harus dilakukan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki berharap, kesepakatan itu dapat membantu mengakhiri perang sepenuhnya. Memulai proses menuju perdamaian yang adil dan abadi, berdasarkan Solusi Dua Negara.
Terpisah, Raja Yordania Abdullah siap berdiskusi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al Sisi, mengenai cara mengakhiri agresi Israel terhadap Palestina.
Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan 240 orang tersandera.
Sedangkan Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyebut, serangan balasan Israel hingga hari ini telah mengakibatkan 14 ribu orang meninggal dunia. Lebih dari 5.000 korban tewas, merupakan anak-anak.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu