Kejahatan Jelang Pemilu Diprediksi Meningkat
CCTV Di Daerah Rawan Cepat Ditambah Dong!
JAKARTA - Warga Ibu Kota cemas dengan potensi peningkatan kasus kriminalitas, terutama menjelang Pemilu. Untuk menekan kasus tersebut, mereka berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memasang Closed Circuit Television (CCTV)/kamera pengawasan di sejumlah titik rawan kejahatan tersebut.
Usulan tersebut disampaikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saat rapat paripurna penyampaian laporan hasil reses ketiga 2023 (aspirasi masyarakat) pada Senin (20/11).
Rapat ini dipimpin Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani dan dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Rani mengatakan, rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD yang digelar pada 31 Agustus telah menyepakati jadwal kegiatan reses ketiga 2023 dilaksanakan pada 25 September sampai 27 Oktober. Dalam kegiatan reses, setiap anggota legislatif mengunjungi dan melakukan penyerapan aspirasi masyarakat yang dilaksanakan sesuai daerah pemilihan (dapil).
“Ini menjadi kewajiban anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat dengan turun langsung menemui warga. Hasil pelaksanaan reses wajib dilaporkan kepada pimpinan DPRD yang membuat tanggapan, aspirasi dan pengaduan,” kata Rani.
Dalam paparannya, anggota DPRD DKI Jakarta, Setyoko melaporkan hasil reses ketiga 2023 berupa ratusan aspirasi. Ratusan aspirasi tersebut dibagi menjadi beberapa bidang. Yakni, pemerintahan, pertanahan dan ketertiban umum, ekonomi dan keuangan daerah, pembangunan dan lingkungan hidup, serta kesejahteraan rakyat dan pendidikan.
Setyoko berharap, aspirasi yang diserap anggota DPRD DKI diakomodir Pemprov DKI sehingga kegiatan reses bukan sekadar kegiatan seremonial semata. Disebutkannya, salah satu aspirasi yang banyak disampaikan masyarakat yakni menambah CCTV di daerah rawan kriminalitas dan kecelakaan. Seperti di wilayah Rukun Warga (RW) 003 Pancoran, RW 009 Cikoko dan RW 06 Pengadegan untuk Jakarta Selatan (Jaksel). Lalu, di kawasan Roxy, Jakarta Barat. Dan, Jalan Setia Kawan Barat dan Duri Pulo, Jakarta Pusat.
“Pemasangan CCTV itu agar memudahkan pengawasan dan penanganan apabila terjadi tindak kriminalitas dan kecelakaan,” kata Setyoko.
Usulan pemasangan CCTV ini juga dilontarkan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta. Anggota Banggar DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menuturkan, jelang Pemilu 2024, pemasangan CCTV harus diperbanyak.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketertiban umum. Karena Jakarta menjadi wilayah paling rawan terjadi konflik Pemilu 2024.
“Penyediaan CCTV dilakukan berbasis layanan managed services sehingga kehandalan dari CCTV dapat terjaga dengan baik,” kata Aziz saat menyampaikan laporan hasil Banggar DPRD DKI Jakarta dalam rapat paripurna pada Selasa (14/11).
CCTV yang disediakan, harap Aziz, dapat diakses secara bersama sama oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta maupun instansi vertikal terkait yang terkait keamanan.
Pantau Tawuran
Untuk mencegah tawuran, Polres Metro Jaksel memasang CCTV di kawasan Manggarai, Tebet, Jaksel. Untuk diketahui, tawuran warga sering terjadi di underpass Manggarai.
“Pemasangan CCTV bertujuan untuk memantau situasi di lokasi dan mengidentifikasi para pelaku jika terjadi aksi tawuran. Ini bersifat pencegahan situasional,” kata Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Ade Ary merincikan, CCTV di Manggarai dipasang di empat titik yang sering menjadi lokasi berkumpulnya massa tawuran. Dua titik CCTV mengarah ke Jalan Tambak dan Jalan Manggarai Utara I. Sedangkan dua titik lainnya mengarah ke Magazen dan Pasar Rumput.
“Diharapkan dengan terpasangnya CCTV dapat memberikan efek jera kepada para pelaku. Kami bisa dengan mudah melacak kembali,” ujar Kapolres.
Pakar Kriminologi dari Universitas Budi Luhur, Lucky Nurhadiyanto menyambut baik pemasangan CCTV. Karena, kamera pengawas efektif untuk meminimalisir tindak kejahatan.
“Pelaku kejahatan umumnya akan memantau lokasi sebelum beraksi. Sehingga begitu tahu lokasi tersebut ada CCTV, pelaku akan mundur. Tidak jadi melakukan tindak kejahatan,” kata Lucky saat berbincang dengan Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group)
Semakin banyak CCTV, lanjut Lucky, gerak pelaku kejahatan akan semakin sempit. Sehingga tindak kriminalitas pun akan menurun.
Dia mendorong pemasangan CCTV terus ditambah, terutama di lokasi rawan kejahatan dan kecelakaan.
Dengan rekaman CCTV, pihak berwajib dapat mengidentifikasi pelaku atau kronologi sebuah peristiwa.
“Jakarta adalah wilayah padat penduduk, aparat keamanan tidak bisa menjangkau semua wilayah. Keberadaan CCTV akan memudahkan kerja aparat keamanan,” tandasnya.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu