TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Penuh Haru, Ungkapan Hati Anies Usai Menikahkan Putri Tercinta

Oleh: AY/HES
Sabtu, 30 Juli 2022 | 22:26 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana hadir pada acara pernikahan putri Anies Baswedan. (Dok. Setpres)
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana hadir pada acara pernikahan putri Anies Baswedan. (Dok. Setpres)

JAKARTA - Ayah adalah cinta pertama, bagi setiap anak perempuan. Ayah tak hanya hadir sebagai malaikat pelindung, tetapi juga panutan yang senantiasa melimpahi kasih sayang untuk putri tercinta.

Tak ayal, momen menikahkan anak perempuan pun menjadi salah satu episode paling membahagiakan, melegakan, sekaligus mengharukan bagi seorang ayah.

Memori tentang pertama kali sang putri lahir ke dunia, hingga mengikat janji dengan kekasih hati, kontan terurai di benak sang ayah.

Kira-kira, itulah yang tengah dirasakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini. Setelah menikahkan putri sulungnya yang bernama Mutiara Annisa Baswedan (Tia) dan Ali Saleh Al Huraeby, Jumat (29/7).

Lewat akun Facebook-nya, Anies mengurai kenangan pada Mei 1997. Beberapa hari setelah istrinya, Fery Farhati, melahirkan buah cinta pertama mereka.

Kala itu, dia sedang berjalan di lorong toko penjual mainan, dekat College Park, Maryland, Amerika Serikat. Sendirian, Anies mendengarkan dan menyimak lagu Butterfly Kisses, yang diputar di toko itu.

“There’s two things I know for sure. She is sent here from heaven and she is Daddy’s little girl…(satu hal yang kutahu pasti, dia dikirim dari surga, dan dia adalah gadis kecil papa)," begitu syair lagu tersebut.

Anies pun tertegun. Diam mendengarkan lagu itu sampai selesai. Kala itu, dia sedang kuliah Master di University of Maryland Amerika.

"Jauh dari Tanah Air, ayah baru itu merasakan kerinduan yang luar biasa. Cuma bisa mendengar tangisan bayi itu lewat telepon, dan baru bisa lihat fotonya lewat email beberapa hari kemudian," ungkap Anies, menggambarkan dirinya.

Pulang dari toko tadi, Anies naik sepeda sambil membawa mainan untuk bayi pertama. Belum tahu kapan mainan itu bisa diantar, atau dikirim ke Indonesia.

Tapi paling tidak, keberadaan mainan itu membuat Anies, sang ayah baru, merasa lega. Karena bisa membelikan sesuatu untuk anak pertamanya.

"Setahun kemudian, Fery dan Tia baru bisa menyusul ke Amerika. Alhamdulillah, dapat tambahan beasiswa, sehingga mereka bisa bergabung. Hidup saat itu serba pas-pasan," tutur mantan Menteri Pendidikan Nasional itu.

Dia bilang, Tia tumbuh sebagai anak yang semua mainnya adalah mainan bekas. Hampir semua pakaiannya adalah pakaian bekas.

Tapi, dia selalu tampil ceria, percaya diri, menyapa semua dengan senyum dan lesung pipi seperti ibunya.Kata Anies, ke perpustakaan lokal adalah kebahagiaan terbesar bagi Tia. Karena dia bisa bermain dan eksplorasi.

All the precious time. Like the wind, the years go by. Precious butterfly. Spread your wings and fly. She'll change her name today. She'll make a promise and I'll give her away. Standingg in the bride-room just starring at her.

Waktu berjalan amat cepat. Kini ia telah siap menempuh perjalanan barunya. Hari ini ia berjalan ke masa depan bersama Ali. Bersama pria pilihannya.

Hingga Kamis (28/7) malam, Anies menyebut rutinitas Tia masih tetap sama. Menunggu ayahnya pulang, setiap malam. Mendengarkan cerita dari ayahnya. Memeluk ayahnya tiap pagi, malam, dan kapan pun ia bisa.

Dia mengalirkan cinta dan kasih, sebagaimana ibunya mencontohkan.

She is looking like her Mama. Little more everyday. One part woman, the other part girl.

"Kami semua bahagia, kami mendoakan. Insya Allah Tia dan Ali terus bahagia, terus dalam keberkahan Allah SWT. Seperti penutup syair lagu itu… I couldn't ask God for more, man this is what love is. I know I gotta let her go, but I'll always remember. Every hug in the morning and butterfly kisses," pungkas Anies.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo