TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Suhu Politik Semakin Panas

Capres-Cawapres Gencar Melakukan Serangan

Laporan: AY
Kamis, 07 Desember 2023 | 08:46 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Memasuki masa kampanye, Pilpres 2024 mulai terasa sengitnya. Suhu politik semakin panas. Masing-masing Capres-Cawapres gencar melancarkan serangan. Mulai dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga soal asam sulfat yang jadi viral.

Tema IKN mencuat setelah kubu Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mengkritik habis-habisan pembangunan ibu kota baru yang sedang dikebut Presiden Jokowi tersebut. Menurut Anies, pembangunan IKN memunculkan ketimpangan baru. Kata dia, daripada membangun kota baru lebih baik membangun dan memajukan kota-kota yang ada.

Ia juga menilai, pembangunan kota di tengah hutan Kalimantan Timur bukan untuk kepentingan rakyat, tapi aparat. Anies menganggap, anggaran untuk pembangunan IKN lebih baik dialokasikan untuk sektor kesehatan dan pendidikan. “Rakyat kita hari ini membutuhkan tambahan puskesmas, membutuhkan tambahan sekolah,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, turut melayangkan serangan. Sambil berseloroh, Imin bilang, IKN saat ini belum layak ditinggali. "Lagi enak di Jakarta, tiba-tiba disuruh ke hutan, entar dulu," kata Imin, sambil tertawa.

Mendapat serangan tersebut, kubu Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, yang mengusung kelanjutan program Jokowi, menyerang balik. Serangan dikomandoi Bahlil Lahadalia, yang merupakan ketua dewan pembina kelompok relawan pendukung Prabowo-Gibran.

Bahlil menilai, Anies-Imin sesat pikir. Justru, kata dia, pembangunan IKN di Kalimantan Timur menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang akan menjangkau seluruh pelosok negeri.

“Jadi, keliru itu yang disampaikan kelompok tertentu bahwa IKN tidak melahirkan pemerataan. Dari mana teorinya? Itu halusinasi kertas aja,” sindir Menteri Investasi itu.

Gara-gara serangan dari Anies-Imin, Bahlil pun mendirikan media center Indonesia Maju. Kata dia, pembentukan tim ini untuk meluruskan dan memberikan klarifikasi kepada publik, terutama isu terkait ekonomi dan investasi. Kata Bahlil, sikap Capres yang mengkritisi IKN bisa melahirkan keraguan bagi investor.

"Sekarang banyak investor yang mulai nanya, mulai ada keraguan. Jadi, kami harus mampu menjawab itu dengan baik," kata Bahlil.

Selain IKN, isu yang heboh di jagat maya adalah soal asam sulfat. Kehebohan berawal ketika Gibran keliru menyebut asam folat menjadi asam sulfat untuk ibu hamil ketika menghadiri acara diskusi bertema ekonomi kreatif di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (3/12). Asam folat ialah membentuk sel darah merah dan menjadi nutrisi penting yang dibutuhkan ibu hamil. Sementara, asam sulfat ialah senyawa yang biasa digunakan untuk pemprosesan bijih mineral, air limbah, dan pengilangan minyak.

Gibran sudah menjelaskan, salah mengingat istilah. Ia pun meminta maaf jika kekeliruan itu bikin heboh. "Sorry, sorry ya. Maaf, mohon dikoreksi," ujar Gibran.

Namun, permohonan maaf itu tak meredakan kehebohan. Jagat maya masih nyaring dengan kata kunci asam sulfat.

Kehebohan ini langsung dimanfaatkan Anies untuk menyerang. Dalam kampanyenya di Banjarmasin, Anies menggunakan istilah asam folat untuk materi kampanye. Kata dia, menangani stunting itu harus dimulai sejak sebelum ibu hamil. Ia lalu menjelaskan secara rinci mengenai asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil, antara lain zat besi, yodium, dan asam folat.

"Calon ibu itu membutuhkan zat besi, yodium, dan asam folat. Asam folat itu didapatnya dari tanaman, bukan dari bengkel atau bahan kimia," sindirnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa, angkat bicara mengenai hal ini. Erwin menjelaskan, Gibran mengerti apa yang disampaikan dan hanya salah sebut. Ia pun tak khawatir salah ucap itu akan berdampak negatif. Soalnya, hanya pasangan Prabowo-Gibran yang mengusung kampanye memberi protein dan gizi kepada masyarakat.

“Yang paling penting bagi Prabowo-Gibran memberikan protein, gizi, makan, karena ini masalah perut,” kata Erwin, di Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, aksi saling serang dari para Capres dan Cawapres ini merupakan hal yang biasa dalam sebuah kontestasi politik. Ujang memprediksi, ke depan, pertarungan justru akan makin panas. "Mendekati hari pencoblosan Pilpres 2024, pertarungan akan makin sengit," ucapnya, kepada Redaksi, Rabu (6/12/2023).

Menurut Ujang, dalam iklim demokrasi, pertarungan ide dan gagasan ini harus terus dijaga. Termasuk saling seperti ini. Yang perlu dihindarkan adalah serangan yang menyinggung soal suku, agar, ras, dan antargolong (SARA), atau kampanye hitam seperti fitnah.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, serangan antar kubu Capres masih dalam batas wajar. Termasuk soal serangan soal polemik asam sulfat. Menurut dia, salah ucap begitu tidak akan punya pengaruh besar terhadap tingkat elektabilitas. Soalnya, masyarakat kebanyakan tidak terlalu mementingkan intelektual dalam hal memilih pemimpin.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo