TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Lanny Jaya (Papua) Krisis Pangan

Warga Mati Kelaparan Bukan Kabar Bohong

Oleh: MEN/AY
Kamis, 04 Agustus 2022 | 10:13 WIB
Warga Kuyawagep, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. (Ist)
Warga Kuyawagep, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. (Ist)

PAPUA - Kabar duka datang dari Papua. Warga Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, mati kelaparan karena krisis pangan akibat gagal panen dan cuaca ekstrem. Innalillahi…

Video warga Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, yang kelaparan beredar di Twitter. Dalam video yang berdurasi 2 detik itu, terlihat warga yang berkumpul di tengah padang tandus dengan mengenakan pakaian seadanya. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Ruat wajah mereka sangat kosong. Anak-anak hanya bisa duduk lemas. Salah satu di antaranya terlihat mengunyah sebatang ranting atau tumbuhan yang layu. Terdengar juga suara perempuan menangis sedih karena ada keluarganya yang meninggal.

Video ini langsung viral. Warganet meminta pemerintah segera turun tangan mengatasi kasus kelaparan di bumi Papua.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua mencatat ada 548 kepala keluarga di Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, yang mengalami kelaparan. Empat orang meregang nyawa. Dua di antaranya anak-anak.

Kepala BPBD Papua Wiliam Manderi mengatakan, kelaparan terjadi karena bencana embun beku di daerah itu yang berdampak pada gagal panen. Menurut William, pihaknya mengirim tim ke Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya untuk melihat langsung situasi wilayah bencana alam berupa embun beku itu.

“Kami masih menunggu hasil laporan staf yang ke Kuyawage untuk memastikan langkah selanjutnya yang akan diambil,” tutur Wiliam.

Kepala Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura, Hendro Nugroho meminta, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya mewaspadi potensi cuaca ekstrem, seperti embun beku, hujan es, dan angin kencang. Ia menyarankan agar dibangun lumbung untuk menyimpan makanan agar saat kemarau masyarakat tidak mengalami krisis bahan pangan.

Pihaknya baru mendapat laporan terjadinya embun beku di Kabupaten Lanny Jaya setelah BPBD Papua pada tanggal 29 Juli lalu. Embun beku dan kemarau di wilayah Lanny Jaya terjadi di Kampung Kuyawage, Kampung Luarem, dan Jugu Nomba.

“Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat mengalami kelaparan karena hasil bercocok tanam mengalami gagal panen,” ungkap Hendro.

Mendengar kejadian ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung memerintahkan anak buahnya mengirimkan bantuan ke Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. “Kirim bantuan makanan siap saji, makanan anak, selimut, pakaian dewasa, pakaian anak-anak ke Kuyawage. Segera,” pintanya.

Bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji 1000 paket, makanan anak 500 paket, sembako 500 paket, beras 2.800 kg, selimut 1000 lembar, pakaian anak 500 potong, pakaian wanita dewasa 250 potong dan pakaian pria dewasa 250 potong.

Pengangkutan pertama diterbangkan Jumat, (29/7) dari Jayapura dengan 1 pesawat sewa dan dari Timika dengan 2 pesawat sewa. Pengangkutan kedua, Sabtu (30/7) dari Jayapura menggunakan 1 pesawat sewa, dan dari Timika dengan 5 pesawat sewa.

Semua bantuan tersebut transit di Mapolres Lanny Jaya pada 30 Juli 2022 agar tetap dipastikan keamanannya. Namun, bantuan tidak dapat didistribusikan segera karena beberapa kendala, seperti longsor dan jalanan berlumpur.

Bantuan baru dilaksanakan Senin (1/8), dengan pengawalan Polres Lanny Jaya. Bantuan dibawa menggunakan 3 truk milik Kemensos dan 1 truk milik Pemda menuju lokasi pertemuan (terminal) yang telah ditentukan.

Dari titik terminal, bantuan hanya bisa didistribusi dengan berjalan kaki. Tim dari Kemensos akhirnya berkoordinasi dengan tokoh kultural dan agama, Pendeta Lipius Biniluk untuk meminta bantuan pendistribusian.

Hingga saat ini, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) dan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Nin Alam (PSKBSNA) masih berada di lokasi untuk memastikan bantuan diterima dengan baik.

Kelaparan ini juga menjadi sorotan Ketua DPR Puan Maharani. Dia meminta pemerintah menggalakkan mitigasi bencana akibat perubahan iklim, termasuk yang berdampak pada persoalan pangan. Pasalnya, kelaparan akibat kekeringan di Lanny Jaya sudah berulang. Hal ini tidak akan terjadi jika Pemerintah memitigasi dengan baik. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo