TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi: Bangga, Indonesia Masuk 5 Besar Ekonomi Terbaik Dunia

Laporan: AY
Sabtu, 20 Januari 2024 | 11:24 WIB
Presiden Jokowi pada acara NU di GBK. Foto : Ist
Presiden Jokowi pada acara NU di GBK. Foto : Ist

JAKARTA - Presiden Jokowi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersyukur, karena Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan, baik dalam skala global atau nasional.
"Kita ingat, Covid hampir dua tahun lebih menerpa seluruh dunia. Tapi, kita mampu mengatasinya, baik dari sisi kesehatan atau ekonomi. Sampai saat ini, ada 96 negara yang masih belum bisa mengatasi ekonominya. Kesehatannya bisa diselesaikan, tapi ekonominya belum," kata Jokowi dalam acara Zikir, Doa, dan Shalawat Hari Lahir ke-101 Tahun Nahdlatul Ulama (NU) dan Hari Lahir ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).
Total 96 negara tersebut, kini telah terpuruk dan menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF).
"Sekali lagi, kita patut bersyukur. Apalagi, kita termasuk lima terbaik dunia untuk urusan ekonomi. Patut kita syukuri. Semua ini, berkat peran seluruh komponen bangsa. Termasuk, ibu dan bapak sekalian," sambungnya.

Jokowi memaparkan, di tengah keterbatasan, pemerintah terus berupaya hadir untuk masyarakat. Di tahun 2023, misalnya. Subsidi dan bansos yang telah digelontorkan telah mencapai Rp 443 triliun.

"Gede sekali ini. Di antaranya untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS Kesehatan. Jadi, ke rumah sakit tidak bayar lagi. Siapa yang sudah merasakan?" tanya Jokowi, disambut meriah jawaban ibu-ibu Muslimat NU, yang ramai mengacungkan tangan.

Kemudian Kartu Pintar dan Kartu Indonesia Pelajar (KIP) Kuliah. Siapa yang putra-putrinya merasakan? Kemudian Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako," imbuhnya.
Program PKH, jelas Jokowi, tidak diberikan kepada seluruh keluarga di Indonesia. Hanya dialokasikan kepada keluarga yang membutuhkan. Program tersebut kini telah mencakup 9,9 juta keluarga. 

"Kalau ibu-ibu Muslimat NU kan sudah sejahtera," ujarnya, berguyon.
Seluruh bantuan tersebut diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat. Momentum seperti ini, menurut Jokowi, harus dipertahankan. Bahkan, ditingkatkan. Demi menggapai cita-cita, mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo