TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

UMKM Perempuan Perlu Garap Sektor Produktif Pangan

Tingkat Produktifitas Perempuan Lebih Tinggi

Laporan: AY
Kamis, 08 Februari 2024 | 08:20 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak para pelaku UMKM perempuan untuk fokus di sektor-sektor produktif nasional, seperti produk pangan.
Pasalnya, saat ini sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan masih di dominasi oleh laki-laki.
“Survei kami dengan Google dan Grab, tingkat produktivitas perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Sayangnya, rata-rata usaha perempuan lebih rendah dibanding milik laki-laki," ujar Teten dalam acara Dialog Nasional UMKM yang diselenggarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Rabu (7/2/2024).

Menurut Teten, perempuan masuk di wilayah tidak produktif atau skala perumahan. Bukan masuk di teknologi produksi. Maka perlu usaha perempuan melirik sektor produktif nasional.

Ia menegaskan, sektor UMKM dapat menjadi pintu masuk perempuan menjadi lebih berdaya.
Tercatat dari laporan UN Women 2023, 1 dari 3 UMKM di dunia dimiliki oleh perempuan. Bahkan sejumlah 64 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.

Sementara dari data Global Entrepreneurship Monitor 2022, Indonesia termasuk di antara empat negara dengan tingkat total aktivitas kewirausahaan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Di sektor pertanian dan perikanan menghasilkan sumberdaya yang dapat diperbaharui, produktif sepanjang tahun dan tren kebutuhannya terus meningkat.

Tercatat, konsumsi ikan dunia diperkirakan 20 persen lebih tinggi pada tahun 2030 (FAO, 2018). Serta, kebutuhan pangan dunia diperkirakan 60 persen lebih tinggi pada tahun 2050 (FAO, 2012).

“Pertanian dan perikanan merupakan bagian dari sektor ekonomi hijau yang berpotensial dalam menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan dan lapangan kerja yang inklusif,” kata Teten.

Sebagian besar perdagangan dan ekspor produk pertanian dan perikanan masih dalam bentuk non-olahan, sebagai contoh rumput laut, ekspor kita terbesar di dunia, tetapi sekitar 93 persen non-olahan (TradeMap, 2023).

Hilirisasi komoditi unggulan lokal (seperti pangan) dapat menjadi peluang untuk UMKM perempuan semakin bertumbuh dan berdampak,” ujarnya.
Seperti di sektor aquaculture dan agriculture, menjadi dua potensi usaha yang sangat tinggi ke depannya.
Ketika Keketuan ASEAN, Teten terus menekankan bahwa, Indonesia dan ASEAN unggul di dua sektor tersebut. Bahkan di industri sawit, Indonesia dan Malaysia mampu mengontrol sawit dunia.

“Udang juga menjadi suply dari Indonesia ke pasar global terbesar di ketiga di dunia. Jika digabung bersama Vietnam dan Thailand, komoditas ini bisa menjadi No 1 dunia. Begitu juga buat tropik, kita menjadi suplai No 1 dunia berasal dari Lampung, jika digabung dengan Filipina ini akan lebih masif. Belum lagi di industri rempah-rempah,” katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tegas Teten, terus melakukan upaya peningkatan kapasitas UMKM perempuan.
Memperkuat pengembangan wirausaha di Indonesia melalui afirmasi 40 persen belanja Pemerintah untuk membeli produk-produk UMKM, penyediaan 30 persen infrastruktur publik untuk penjualan produk UMKM, dan kemitraan usaha besar dan BUMN dengan UMKM.

“Terkait akses pembiayaan, kami tengah melakukan kajian credit scoring dalam rangka mempercepat penyaluran kredit kepada UMKM termasuk optimalisasi program KUR Klaster Berbasis Rantai Pasok, tanpa dimintai agunan, ” jelas Teten.
Terkait hal tersebut, menurut Teten, pihaknya telah memiliki beberapa model yang melibatkan koperasi. Koperasi menjadi alternatif pembiayaan karena lebih mudah dan murah.

Selanjutnya, Pemerintah sedang menyiapkan raodmap menuju 2045 menjadi negara maju. Negara dengan berpendapatan tinggi, di mana Indonesia saat ini baru berada di level menengah atas.

Teten juga menekankan untuk terus memperkuat aksi kolektif dan kolaboratif untuk memperkuat usaha para pelaku UMKM perempuan di Indonesia.
“Dengan memberdayakan UMKM perempuan, harapannya kita dapat mengakselerasi kemajuan bangsa Indonesia,” tegas Teten.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo