Rosan: Tak Benar Prabowo Hanya Menjabat Selama Dua Tahun
JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani, membantah keras tudingan yang menyebut bahwa Prabowo akan menjabat selama dua tahun kalau menang di Pilpres 2024. Rosan memastikan, tudingan tersebut bohong.
Tudingan ini pertama kali disampaikan pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie dalam sebuah diskusi bersama sejumlah purnawirawan TNI dan Polri, di Kelapa Gading Sport Center, Jakarta Utara, Jumat (9/2/2024). Diskusi tersebut mengusung tema 'Mimbar Keprihatinan Bangsa dan Seruan Kebangsaan Purnawirawan TNI dan Polri'.
Acara dipandu Rudi S Kamri. Connie datang sebagai narasumber bersama pakar politik Ikrar Nusa Bhakti serta pengacara Henry Yosodiningrat. Perbincangan mereka ditayangkan lewat YouTube Kanal Anak Bangsa pada Sabtu (10/2/2024) dengan judul ‘Connie: Kalau Ada yang Tuduh Kami Partisan, Shame On You!!!’
Di menit ke-28, Connie bercerita sempat diminta Rosan untuk mendukung Prabowo-Gibran. Connie lantas mengatakan, sebagai seorang akademisi, dirinya akan bersikap netral. Namun, jika Prabowo membutuhkan pandangan soal strategi pertahanan, dia mengaku siap membantu.
Menurut Connie, Rosan menyampaikan rencananya soal masa jabatan Prabowo jika terpilih menjadi presiden hanya berlangsung selama dua tahun. “Ini yang menyampaikan Pak Rosan, jadi rencananya dua tahun. Tiga tahun berikutnya diikuti oleh Gibran,” ujar Connie.
Connie mengaku kaget dengan hal itu. Kata dia, pernyataan Rosan merupakan tanda bahwa Presiden Jokowi memiliki niat untuk mengkhianati Prabowo.
Skenario ini, kata Connie, mungkin saja terjadi. Sebab, Jokowi selaku kader PDIP mampu mengkhianati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sudah mengantarnya dari Wali Kota, Gubernur, sampai menjadi Presiden dua periode.
“Kalau dia bisa mengkhianati Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangannya sampai menjadikannya ada di Istana sampai dua kali, apa bedanya dia terhadap Pak Prabowo di tengah jalan,” tudingnya.
Dia pun menuding, majunya Prabowo sebagai Capres hanya sebagai kendaraan politik buat Gibran. “Makanya statement saya jadi kuat, bahwa Prabowo itu digunakan,” pungkas Connie.
Pernyataan Connie ini kemudian viral. Menyikapi hal ini, Rosan langsung menggelar konferensi pers untuk membatahnya, di Media Center Prabowo-Gibran, Minggu (11/2/2024). Menurut mantan Duta Besar Amerika Serikat ini, analisis Prabowo hanya akan menjabat selama dua tahun justru datang dari Connie
Dalam konferensi pers itu, awalnya Rosan menjelaskan perkenalan dengan Connie baru terjadi ketika Pilpres 2024. Mulanya, dia mendapat kabar bahwa Connie ingin bertemu untuk bergabung dalam TKN.
“Kemudian saya dikontak oleh Ketua Tim Media Pak Prabowo bahwa Bu Connie ingin bertemu dengan saya. Saya tanya, untuk apa? Untuk dua hal. Satu ingin bergabung dengan tim Pak Prabowo dan Mas Gibran, dan juga ada aspirasi pribadi beliau,” tutur Rosan.
Ketika itu, Rosan menyambut baik keinginan Connie. Ia pun bertemu Connie pada akhir November 2023 di kantornya. Pertemuan turut dihadiri satu orang yang dibawa Connie dan satu orang Ketua Tim Media Prabowo.
Dalam pertemuan itu, kata Rosan, Connie menyampaikan keinginan mendukung Prabowo-Gibran dan meminta saran karena selama ini kerap menyampaikan pernyataan negatif tentang Gibran maupun Jokowi. Kemudian, Connie menyampaikan soal jabatan Prabowo yang hanya dua tahun.
Pernyataan yang dua tahun itu bukan datang dari saya, beliau mengatakan 'Ini gimana kalau sudah 2 tahun, atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa aja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepat, itu gimana?'. Dia bilang begitu,” tutur Rosan, menirukan pernyataan Connie.
Saat itu, Rosan meminta Connie untuk tidak bicara demikian. Sebab, tidak pantas memprediksi umur seseorang.
Rosan pun berani memastikan pernyataan Connie itu. Sebab, pertemuannya disaksikan dua orang lainnya. “Jadi itu bisa verifikasi pembicaraan itu,” tegas mantan Menteri BUMN ini.
Ia sangat menyayangkan sikap Connie, yang merupakan seorang akademisi, justru memutarbalikkan fakta. Apalagi videonya sampai beredar secara luas di masa tenang kampanye.
“Saya sangat terkejut dan juga sedih juga. Karena ini datang dari Ibu Connie yang seorang akademisi, dan intelektual, yang mestinya tidak menyebarkan berita-berita yang tidak benar. Berita-berita kebohongan seperti itu,” pungkas Rosan.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 22 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu