TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

PSI Terancam Tidak Lolos Ke Senayan, Kaesang Nggak Nendang

Oleh: Farhan
Jumat, 16 Februari 2024 | 09:30 WIB
Ketua PSI Kaesang bersama Istri. Foto : Ist
Ketua PSI Kaesang bersama Istri. Foto : Ist

JAKARTA - Berkah ‘Jokowi effect’ masih belum merembes ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Meskipun sudah dipimpin Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi, PSI terancam nggak lolos parlemen. Kaesang nggak nendang.
Berdasarkan hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei, suara yang diperoleh PSI masih di kisaran 2 persen. Padahal syarat bagi parpol untuk masuk ke DPR minimal harus mengantongi suara 4 persen sebagai ambang batas parlemen atau parlementary threshold (PT).
Misalnya hitung cepat yang dikeluarkan Litbang Kompas. Setelah data yang masuk 94,35 persen, suara PSI hanya 2,83 persen. Terpaut 13 persen lebih dari PDIP yang memuncaki urutan pertama dengan 16,29 persen.

Di Charta Politika, berdasarkan data masuk 92,30 persen, PSI meraih 2,95 persen. Selisih 1 persen lebih dari PPP yang berhasil tembus 4,04 persen.

Kemudian hasil hitung cepat dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI). Dengan data masuk 94,93 persen suara, perolehan PSI masih belum cukup untuk bisa lolos ke Parlemen. Partai yang didominasi anak muda itu hanya mendapat suara 2,83 persen. Unggul 1 persen lebih dari Perindo dengan 1,43 persen.
Berikutnya hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang datanya sudah masuk 92,15 persen. Suara PSI di urutan 10 terbawah dengan perolehan 2,90 persen. Di atas PSI bertengger PPP yang juga belum mampu lolos ke Senayan meskipun berhasil memperoleh 3,79 persen.

Selanjutnya berdasarkan hasil hitung cepat Poltracking Indonesia. Suara nasional PSI cuma 2,79 persen dari data yang masuk 83,67 persen. Sementara di posisi buncit ditempati Garuda dengan perolehan 0,34 persen.
Terakhir, Populi Center. Berdasarkan hasil hitung cepat Populi, suara PSI hanya 2,62 persen. Padahal, data yang masuk ke Populi mencapai 99,44 persen.

Tak hanya hitung cepat versi lembaga survei. Berdasarkan real count sementara KPU, suara PSI masih belum aman, yakni sebesar 3,47 persen. Meski ada kenaikan beberapa persen dibandingkan hasil hitung cepat, tapi tetap saja PSI belum kuasa melenggang ke Senayan.

Sedangkan PPP berpeluang menjadi parpol terakhir yang tembus ke Senayan karena meraup 4,0 persen. Setelah itu PAN 6,34 persen, Demokrat 6,8 persen, NasDem 7,93 persen, PKS 8,4 persen, PKB 10,46 persen, Gerindra 12,26 persen, Golkar 13,24 persen, dan PDIP 17,3 persen.

Apa tanggapan PSI? Anggota Dewan Pembina PSI, Isyana Bagoes Oka tetap optimis partainya bisa punya perwakilan di Senayan. “Kami masih optimis. Quick Count internal kami sudah masuk 4 persen. Seluruh kader kami minta untuk kawal suara kami di semua tingkatan,” kata Isyana, Kamis (15/2).
Isyana lantas menyoroti soal adanya margin of error sekitar 1-2 persen pada lembaga survei yang menyatakan, suara PSI di bawah 4 persen.
“Seluruh kader terus semangat mengawal ketat suara kami di setiap tingkatan,” tandas dia.

Kenapa Kaesang belum nendang? Pengamat politik dari LSI Denny JA Adjie Alfaraby menilai ada dua faktor yang menyebabkan PSI masih belum mampu menyentuh angka 4 persen. Faktor pertama, kata Adjie, telatnya Kaesang bergabung dan memimpin PSI.
“Kaesang masuk kurang lebih empat bulan menjelang pemilu legislatif sehingga tidak optimal menarik asosiasi itu secara lebih kuat bahwa PSI adalah partainya Pak Jokowi,” ujar Adjie.
Faktor kedua yang membuat Kaesang belum nendang adalah faktor dari caleg yang diusung PSI. Menurut Adjie, komposisi caleg yang diusung PSI di Pemilu 2024 tidak beda jauh dengan Pemilu 2009. PSI kekurangan ketersediaan caleg berkualitas di tiap dapil.

“PSI itu infrastrukturnya tidak sekuat partai-partai lain. Kalau partai yang lolos PT (parliamentary threshold) misalnya PAN, Demokrat, PKS, mereka bukan hanya mengandalkan image partai, namun juga mengandalkan kekuatan caleg-caleg mereka di tiap dapil,” jelasnya.
Apalagi, saat Kaesang gabung, PSI sudah selesai melakukan proses perekturan caleg ke KPU. Artinya, Kaesang tidak terlibat penuh dalam penyusunan kader yang bakal diusung sebagai Caleg.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo