TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jadi Obat Penyejuk Politik

Sri Mul Prabowo Saling Salaman, Moeldoko Berjabat Tangan AHY

Laporan: AY
Selasa, 27 Februari 2024 | 09:14 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ada dua pemandangan menarik dan jadi sorotan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). Pertama, momen saat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru dilantik menjadi Menteri ATR/Kepala BPN bersalaman dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kedua, momen Menteri Keuangan Sri Mulyani menyalami dan mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kedua momen tersebut menjadi obat penyejuk di tengah ketegangan politik usai pencoblosan.
Rapat kabinet paripurna yang beragendakan persiapan Puasa dan Lebaran itu, digelar di Istana Negara pukul 10 pagi. Ini adalah rapat paripurna perdana setelah pencoblosan 14 Februari lalu. Seperti biasa, setengah jam sebelum rapat dimulai, para menteri sudah berdatangan di kompleks Istana. Termasuk AHY yang baru dilantik menjadi Menteri ATR/Kepala BPN, Rabu, pekan lalu.
AHY tiba di kompleks Istana sekitar pukul 9.30 pagi. Kali ini, AHY sudah menumpang mobil dinas yaitu sedan warna hitam bernomor pelat RI 41. Turun dari mobil, Ketum Partai Demokrat itu, terlihat necis. Putra sulung SBY itu, mengenakan batik lengan panjang warna gelap, rambut tersisir rapi, sambil menggendong tas ransel yang tampak penuh.
Sebelum masuk Istana, AHY melayani satu dua pertanyaan dari awak media yang menunggunya. Dalam kesempatan itu, AHY tampak antusias mengikuti rapat. Air mukanya terlihat sumringah. Ini adalah rapat kabinet pertama yang diikutinya.

Saya ingin benar-benar mendengarkan apa yang akan dipaparkan hari ini,” kata AHY, penuh antusias.
Soal tas ransel yang digendongnya, AHY tersenyum. Kata dia, ini adalah salah satu kebiasaan sejak masih berdinas di militer.

“Isi tasnya ada buku, dokumen, berkas-berkas dan gadget yang memang untuk kerja,” kata AHY, sambil pamit untuk masuk ke Istana.
Di dalam Istana Negara, suasana tampak cair. Kabar para menteri bekerja dalam suasana tegang yang muncul sebelum pencoblosan, sama sekali tak terasa. Para menteri bertegur sapa, berbincang ringan sambil menunggu kedatangan Presiden Jokowi. Terlihat misalnya, Menteri Pariwisata yang juga Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno berbincang ringan dengan Prabowo Subianto dan bertegur sapa dengan AHY.

Momen menarik itu datang beberapa menit Sebelum Jokowi tiba. Awalnya, AHY sedang berbincang dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Tak berselang lama, Moeldoko datang dari arah belakang punggungnya.
Moeldoko menyalami sejumlah menteri terlebih dahulu, termasuk menyalami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri LHK Siti Nurbaya. Lalu, Moeldoko datang ke arah AHY. Menyadari kehadiran Moeldoko, AHY menengok dan langsung bersalaman.
Keduanya berjabat tangan dengan erat sambil tersenyum. Sesekali genggaman tangan itu, diayunkan. Momen ini jadi perhatian para menteri. Para juru kamera meminta AHY dan Moeldoko untuk menghadap kamera.
Menteri Nurbaya yang berada persis di belakang AHY dan Moeldoko, terlihat tersenyum lebar. Begitu juga Hadi Tjahjanto, ikut tersenyum sambil bertepuk tangan. Para menteri lain ikut menengok menyaksikan momen langka ini. Momen AHY dan Moeldoko bersalaman ini membuat suasana Istana terdengar riuh rendah.

Wajar jika momen salaman ini jadi menarik. Pasalnya, hubungan AHY dan Moeldoko sudah seperti musuh bebuyutan. Hubungan keduanya memburuk setelah Moeldoko nekat ingin mencaplok Partai Demokrat, awal 2021. Namun, usaha Moeldoko itu gagal. Kemenkumham tetap mengakui kepengurusan di bawah nahkoda AHY. Meski begitu, Moeldoko tak menyerah. Eks Panglima TNI itu, melayangkan gugatan di PTUN hingga ke Mahkamah Agung. Namun, mental juga. Sehingga Demokrat tetap berada di tangan AHY sampai sekarang.

Momen menarik lain datang saat Sri Mulyani memberikan ucapan selamat kepada Prabowo. Sri Mul dan Prabowo sebenarnya sudah datang sejak pagi. Meski begitu, keduanya duduk tak bertegur sapa. Padahal keduanya duduk sejajar di sebelah kiri. Kursinya pun berdekatan, hanya dipisahkan oleh Mendagri Tito Karnavian. Selama beberapa saat, keduanya pun tidak saling berbincang.
Hingga akhirnya, Luhut Pandjaitan datang menyapa Sri Mul. Seusai menyapa Luhut, Sri Mul kemudian melangkah menuju ke arah Prabowo sembari menyodorkan tangan untuk bersalaman sambil mengucapkan selamat. “Iya, Bu” balas Prabowo, sambil tersenyum.
Meskipun hanya saling sapa dan bertukar senyum, keakraban yang ditunjukkan Sri Mul dan Prabowo terasa spesial. Maklum, selama pagelaran Pilpres 2024, Sri Mul dikabarkan tak akur dengan Prabowo.

Bahkan, Sri Mul dikabarkan hendak mundur dari kabinet. Namun, pertemuan singkat itu, dianggap menepis dugaan bahwa Sri Mul dan Prabowo sedang tidak akur.
Setelah rapat, AHY mengomentari momen salaman dengan Moeldoko. Kata dia, di momen tersebut, ia belum sempat mengobrol. “Yang penting salaman aja, menyambung silaturahmi,” ujar AHY.
AHY menyebut, hubungannya dengan Moeldoko sudah baik dan siap bekerja sama. Kata AHY, saat ini ia sudah menjadi bagian dari Pemerintah dan tak ingin membesarkan persoalan yang sudah lewat.

“Karena kalau itu berarti kita gak maju-maju dong. Yang jelas, semua sudah kita lewati sebuah bagian dari perjalanan politik, Partai Demokrat juga,” kata AHY.

Moeldoko pun menyampaikan hal yang senada. Moeldoko menyebut momen salaman dengan AHY sebagai yang biasa. “Namanya juga satu rekan kabinet, ini biasa,” kata Moeldoko.
Moeldoko menyebut hubungannya dengan AHY dalam keadaan baik-baik saja. Dirinya pun tidak menutup kemungkinan bakal mengundang AHY ke kantornya di KSP.

“Bisa aja saya undang ke kantor kan,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah politisi Demokrat menyampaikan penasarannya bila nanti AHY dan Moeldoko bertemu di Istana. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengaku penasaran, apakah dalam pertemuan itu, Moeldoko bakal minta maaf.

“Kalau meminta maaf, tentu saja akan dimaafkan sebagaimana pernah disampaikan oleh Mas Ketum AHY atas perilaku Moeldoko dan kaki tangannya ‘forgive but not forgotten’. Jadi kita tunggu saja ke depannya seperti apa,” ucap Kamhar.

Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro menilai, AHY dan Moeldoko sangat mungkin berdamai. Mengingat posisi keduanya saat ini sama-sama sebagai pembantu presiden.
“Artinya mengemuka arahan Presiden sebagai juru damai bagi keduanya. Secara institusional, berdamainya AHY dengan Moeldoko penting, agar kabinet semakin solid di tengah gonjang-ganjing PDIP akan menarik menteri-menterinya,” kata Agung.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo